Bisnis.com, PADANG - Harga daging sapi di sejumlah pasar di Kota Padang, Sumatera Barat, tak kunjung turun, kendati momen libur Lebaran 2022 telah berlalu.
Dari pantuan Bisnis di Pasar Daging Padang, hingga hari ini Selasa (17/5) harga daging sapi masih bertengger di harga Rp140.000 per kilogram. Harga itu sudah berlangsung sejak sepekan jelang Ramadan 2022 lalu.
"Sekarang harga daging sapi masih Rp140 ribu per kilogramnya. Dibilang turun, tidak juga. Karena kadang-kadang harga daging sapi bisa Rp150 ribu dan bahkan bisa Rp160 per kilogram. Nanti bisa kembali lagi ke harga Rp140 ribu per kilogramnya. Ya harganya turun naik gitu," kata salah seorang pedagang daging sapi di Padang, Sias (63) kepada Bisnis, Selasa (17/5/2022).
Dia menyebutkan biasanya kenaikan harga daging sapi hanya terjadi di momen jelang Ramadan dan menjelang Idulfitri. Tapi kondisi yang terjadi kini adalah harga daging sapi tidak pernah turun-turun sejak sepekan jelang Ramadan 2022 lalu.
Sias mengatakan penyebab bertahannya harga daging sapi di sejumlah pasar di Padang itu, karena pasokan daging terbilang sedikit. Sehingga tidak mencukupi kebutuhan pasar.
"Kalau di hari biasanya, harga daging sapi Rp110 ribu atau Rp120 ribu per kilogramnya. Kondisi yang terjadi hari ini disebabkan pasokan yang sedikit," ujarnya.
Diakuinya kendati harga daging sapi terbilang tinggi, tidak berdampak pada turunnya daya beli masyarakat terhadap daging sapi. "Masih ramai seperti biasa, ya cuma terkadang daging cepat habis, karena stok cuma sedikit," sebut dia.
Dikatakannya daging sapi yang dijual di sejumlah pasar itu sebagian besar datang dari luar daerah yakni Lampung, Bali, dan Jawa. "Dari sapi lokal ada, tapi tidak banyak," kata Sias.
Menanggapi kondisi yang demikian, Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perdagangan dan Perindustrian Sumatra Barat, Ridonal, mengakui bahwa saat ini pasokan daging sapi tidak seperti biasanya masuk ke pasar-pasar di Sumbar.
"Memang pasokan lagi sedikit masuk ke Sumbar. Tapi hal ini sudah kita bahas bersama Gubernur Mahyeldi sebelum Ramadan lalu. Sudah ada langkah antisipasi yang dilakukan yakni menambah pasokan daging melalui Bulog," jelasnya.
Dia mengatakan dari hasil rapat ketika itu, Pemprov Sumbar meminta agar Bulog memasok daging beku kerbau ke Sumbar. Namun saat itu belum bisa dipenuhi oleh Bulog.
"Kalau tidak salah, sekarang sudah datang daging beku kerbaunya ke gudang Bulog Sumbar. Jumlahnya 12 ton. Rencananya disebar ke rumah pangan kita dan toko tani Indonesia, serta ke sejumlah restoran," sebutnya.
Ridonal menyebutkan dengan cara itu, setidaknya sedikit banyak telah membantu kebutuhan daging di Sumbar. Namun kendati adanya pasokan daging beku kerbau dari Bulog itu, tidak serta merta membuat harga daging sapi yang ada saat ini malah turun.
"Harapan kita dengan adanya pasokan daging beku kerbau dari Bulog ini, menambah kebutuhan kekurangan daging yang terjadi saat ini," katanya. (k56)