Bisnis.com, PADANG - Berdasarkan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Kepala Daerah Provinsi Sumatra Barat Tahun Anggaran 2021 pada Rapat Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) di Padang terungkap bahwa pertumbuhan ekonomi di Sumbar pada 2021 sebesar 2,19 persen.
Gubernur Sumbar Mahyeldi mengatakan angka pertumbuhan ekonomi itu berdasarkan data BPS. Dimana pertumbuhan ekonomi Sumbar itu didorong oleh sejumlah sektor.
"Kita di Sumbar ini sektor utama penunjang pertumbuhan ekonomi tersebut adalah lapangan usaha pertanian, perikanan dan kehutanan, perdagangan besar-eceran, konstruksi, transportasi dan pariwisata," katanya, Selasa (22/2/2022).
Mahyeldi mengakui bahwa ekonomi Sumbar ini tidak bisa dilepaskan dari pertanian dan perikanan. Untuk itu dalam APBD Sumbar 2022 ini 10 persennya diperuntukan untuk pertanian.
Adanya kabar baik dari sektor pertanian itu, seiring membaiknya harga tandan buah segar kelapa sawit yang berlangsung di tahun 2021 itu. Sektor perkebunan kelapa sawit mampu untuk membuat ekonomi Sumbar tumbuh, kendati penanganan pandemi masih dilakukan.
"Kita di Sumbar ini memang pertanian sumber ekonominya. Jadi untuk sektor ini tentu akan terus kita dorong, agar bisa terus tumbuh dan membaik pula," sebutnya.
Menurut gubernur, di satu sisi dia merasa senang melihat sektor pertanian dilaporkan tumbuh. Karena memang hampir sebagian besar masyarakat di Sumbar ini menggantungkan hidupnya dari sektor pertanian.
"Pada NTP (nilai tukar petani) di Sumbar saja kita lihat di atas 100 persen. Ini tandanya perekonomian di sektor pertanian masih bagus," ujarnya.
Di tahun 2022 ini, tidak hanya sektor perkebunan kelapa sawit saja yang menjadi andalan, tapi juga untuk komoditas lainnya, seperti gambir, karet, padi, dan komoditas unggulan lainnya.
Dikatakannya selain sektor pertanian, di tahun 2021 itu, Pemprov Sumbar juga melakukan orientasi baru tanpa mengabaikan target kinerja dalam RPJMD, sebagaimana arahan Presiden agar fokus pembangunan harus mendukung upaya pemulihan akibat dampak pandemi Covid-19.
Alhasilnya juga turut andil dalam pertumbuhan ekonomi di Sumbar ini. Begitu juga mengenai kebijakan umum pengelolaan keuangan daerah yang terdiri atas pendapatan daerah, belanja daerah dan pembiayaan daerah.
Termasuk juga kinerja penyelenggaraan urusan pemerintahan, terutama terkait dengan urusan wajib pelayanan dasar, juga menjadi sektor yang didorong untuk terus membaik.
"Jadi beberapa program dan kegiatan yang telah dilaksanakan dalam rangka mendukung visi misi daerah, diantaranya adalah pembangunan SMA/SMK baru berdasarkan potensi daerah, sanitasi yang layak di sekolah, menjadikan Masjid Raya Sumbar sebagai pusat pembelajaran ABS SBK dan wisata religi, mencetak 100.000 milenial dan woman entrepreneur serta program strategis nasional (PSN) jalan tol Pekanbaru-Padang," jelasnya.
Terkait pembangunan jalan tol seksi Sicincin - Padang sudah masuk tahap konstruksi dengan realisasi fisik 45,25 persen dan lahan 36,01 persen. Direncanakan tahun 2023 sudah dapat dioperasionalkan.
"Sedangkan untuk tiga seksi lainnya masih dalam proses basic design," tambah gubernur. (k56)