Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Petakan Produk dan Jasa Unggulan UMKM Sumut, Bank Indonesia Gelar Kajian Khusus

Menurut Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sumatra Utara Doddy Zulverdi, penelitian bertujuan untuk memahami profil daerah, kebijakan pemerintah dan perbankan dalam pengembangan UMKM.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sumatra Utara Doddy Zulverdi saat memberi kata sambutan pada ajian KPJU Unggulan UMKM, Kota Medan, Sumatra Utara, Rabu (16/2/2022). /Istimewa
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sumatra Utara Doddy Zulverdi saat memberi kata sambutan pada ajian KPJU Unggulan UMKM, Kota Medan, Sumatra Utara, Rabu (16/2/2022). /Istimewa

Bisnis.com, MEDAN - Sebagai upaya meningkatkan peran advisory bagi pemerintah daerah di Sumatra Utara, Bank Indonesia menggelar assessment dan kajian terhadap usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).

Kajian Komoditas/Produk/Jasa Usaha (KPJU) Unggulan UMKM Sumatra Utara ini berlangsung di Kota Medan, Sumatra Utara, Rabu (16/2/2022). Sejumlah kepala daerah maupun perwakilannya tampak pada kegiatan yang menghadirkan tiga narasumber tersebut.

Menurut Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sumatra Utara Doddy Zulverdi, penelitian bertujuan untuk memahami profil daerah, kebijakan pemerintah dan perbankan dalam pengembangan UMKM.

Termasuk untuk melakukan pemetaan terhadap komoditas, produk ataupun jasa usaha unggulan tiap daerah yang jadi prioritas dan perlu dikembangkan.

Pada akhirnya, kegiatan tersebut bakal membuahkan rekomendasi kebijakan kepada seluruh pemerintah daerah dalam mengembangkan produk unggulan.

"Kajian ini merupakan pendalaman yang rutin kami laksanakan setiap lima tahun sekali guna melakukan pengkinian data dan informasi terhadap komoditas unggulan daerah," kata Doddy.

Pada tahun ini, Bank Indonesia menghadirkan tiga narasumber untuk mengisi acara. Yaitu Kepala Departemen Pengembangan UMKM dan Perlindungan Konsumen Bank Indonesia Yunita Resmi Sari, peneliti dari Yayasan Berka Semi Strategika Mohammad Arif Yunus dan akademisi dari Universitas Islam Negeri Sumatra Utara Dr Saparuddin Siregar.

Doddy mengatakan, penetapan komoditas atau produk serta jasa unggulan menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP).

Artinya, proses penerapan dilakukan secara bertingkat. Yakni diawali dengan penetapan pada tingkat kecamatan, lalu kabupaten dan kota, hingga provinsi.

Pelaksanaan kajian melibatkan berbagai narasumber yang ahli dalam bidangnya. Tak terkecuali dari unsur pemegang kebijakan serta praktisi. Seperti dinas pemerintahan daerah bersangkutan, perbankan, akademisi dan asosiasi pengusaha. Mereka nantinya juga diharap memeroleh gambaran tentang profil potensi yang dimiliki daerah.

"Dari hasil kajian yang telah disusun, tentunya kami berharap dapat menjadi referensi bagi berbagai pihak dalam upaya pengembangan UMKM di daerah," kata Doddy.

Doddy menjelaskan, program pengembangan UMKM oleh Bank Indonesia diarahkan pada pola pembinaan yang disesuaikan dengan karakteristik dan tahapan usaha.

Pertama adalah UMKM Level 1 atau UMKM Potensial. Untuk kategori ini, pola pembinaan difokuskan pada pembuatan izin usaha, akuntansi, sertifikasi produk, peningkatan kualitas produk, dan akses pasar.

Kedua adalah UMKM Level 2 atau UMKM Sukses. Pembinaannya difokuskan mendorong UMKM tersebut untuk menggunakan teknologi informasi dalam proses pemasaran atau e-commerce dan pembayaran atau digital payment.

Yang ketiga adalah UMKM Level 3 atau UMKM Sukses Digital. Pada level ini, pembinaan difokuskan untuk meningkatkan digitalisasi usaha, akses pembiayaan, penyusunan laporan keuangan, dan kurasi produk.

Sedangkan yang keempat adalah UMKM Level 4 atau UMKM Ekspor. Pembinaannya fokus untuk meningkatkan kualitas produk demi bersaing di pasar global, perluasan pasar ekspor, kelengkapan dokumen ekspor, dan pembiayaan ekspor.

Untuk mengakselerasi kinerja UMKM di tengah pandemi Covid-19, Bank Indonesia mendorong transformasi UMKM 4.0. Upaya ini dilakukan dengan digitalisasi proses pembiayaan, pemasaran, maupun pembayaran.

Doddy mengatakan, tren digitalisasi UMKM kini diarahkan pada integrasi platform digital. Antara lain melalui implementasi QR Code Indonesian Standard (QRIS). Layanan ini ujung tombak yang mendukung transaksi UMKM semakin cepat dan efisien.

Kehadiran QRIS, menurut Doddy, membuat transaksi via kanal pembayaran QR Code menjadi lebih mudah dan efisien.

"Cukup dengan memiliki satu QRIS saja, penjual dan pembeli dapat bertransaksi dengan menggunakan dompet elektronik apapun," kata Doddy.

Doddy mengatakan, hasil kajian KPJU Unggulan UMKM Sumatra Utara ini juga bagian dari upaya Bank Indonesia dalam mendukung Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (GBBI).

Dia berharap hasil kajian mampu jadi referensi bagi seluruh pemangku kepentingan dalam melakukan pengembangan komoditas unggulan di daerahnya.

"Mari bersama-sama kita perkuat sinergi dan kolaborasi untuk mendorong pemulihan ekonomi di Sumatra Utara," kata Doddy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper