Bisnis.com, JAKARTA — PT Royal Lestari Utama menggandeng Yayasan Inisiasi Dagang Hijau membina ratusan petani yang tergabung dalam Kelompok Tani Hutan (KTH) dan Kelompok Wanita Tani di Desa Sungai Karang, VII Koto Ilir, Kabupaten Tebo, Jambi.
Kegiatan pembinaan oleh PT Royal Lestari Utama (RLU), perusahaan karet alam berkelanjutan dilakukan melalui anak usahanya yakni PT Lestari Asri Jaya dan PT Wanamukti Wisesa sejak Oktober 2021. Tujuannya adalah agar para petani dapat mengelola lahan secara lebih produktif dan berkelanjutan.
Miswandi, Ketua Kelompok Tani Hutan (KTH) Rejo Mulyo Lestari, mengatakan bahwa kegiatan pembinaan yang diberikan oleh RLU dan Yayasan Inisiasi Dagang Hijau (IDH) ini sangat bermanfaat buat petani.
Tidak hanya mendapat ilmu mengenai budi daya tanaman yang lebih produktif dan berkelanjutan, tuturnya, petani juga memperoleh bantuan sarana produksi pertanian dari PT Wanamukti Wisesa seperti pisau sadap, mangkuk untuk menampung getah karet, dan bibit tanaman karet unggul.
“Pelatihan ini sangat baik dan menambah pengetahuan kami tentang KTH dan tujuan dari kemitraan kehutanan yang membuat kami semakin semangat dalam membangun kelompok. Kami berharap ke depan mendapatkan bimbingan dalam menyusun dan membuat rencana bisnis,” ujar Miswandi melalui siaran pers RLU, Selasa (11/1/2022).
Hal yang sama disampaikan oleh Nurwati, Ketua Kelompok Wanita Tani (KWT) Karang Jaya. Menurutnya, pelatihan yang diberikan membuat petani memiliki wawasan yang lebih luas mengenai teknik budi daya tanaman dan pemanfaatan lahan.
Baca Juga
“Kami sangat senang dengan pelatihan ini karena dapat menambah wawasan tentang pentingnya berwirausaha dan bagaimana cara memanfaatkan lahan di sekitar rumah. Alhamdulillah kami mendapat pelatihan dan akan kami pelajari untuk meningkatkan usaha pertanian. Harapan kami semoga kami selalu kompak, maju dan ke depannya, serta penghasilan kami bisa meningkat,” kata Nurwati.
Direktur RLU Yasmine Sagita menjelaskan bahwa rangkaian pelatihan untuk petani yang tergabung dalam KTH dan KWT ini diisi oleh fasilitator yang kompeten baik dari kalangan akademisi dari Universitas Jambi maupun profesional di bidang teknik budi daya tanaman karet dan penerapan wanatani (agroforestry) karet.
“Kegiatan ini di antaranya bertujuan untuk meningkatkan kapasitas petani maupun fasilitator perusahaan tentang bagaimana teknik budi daya tanaman karet dan praktik manajemen terbaik pengelolaan lahan berkelanjutan,” tuturnya.
Teknik budi daya yang diberikan meliputi penyiapan lahan, budi daya tanaman, pengenalan dan cara penanggulangan penyakit tanaman, pengelolaan tanaman karet dengan prinsip keberlanjutan serta pemilihan komoditas hortikultura yang dapat ditumpangsarikan dengan tanaman karet untuk mendapatkan manfaat maksimal.
Sementara itu, pelatihan praktik manajemen meliputi analisis siklus tanaman, pelatihan pembuatan kompos, pupuk dan herbisida organik, pamanfaatan hasil produksi pertanian dan rumah tangga, serta analisis pemanfaatan lahan dengan pola agroforestri yang baik.
Selain pelatihan, PT Wanamukti Wisesa juga menandatangani nota kesepahaman dengan sejumlah KTH dan KWT yaitu KTH Sumatera Rimba Lestari, KTH Sumatera Rimba Lestari, KWT Karang Jaya, dan KWT Karang Indah Lestari.
Kemitraan kehutanan antara RLU melalui anak usahanya yakni PT Lestari Asri Jaya dan PT Wanamukti Wisesa ini juga didukung oleh Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP) Tebo Barat.
"Kami dari KPHP akan membantu kegiatan yang baik ini. KPHP telah mengikuti dan mendukung perkembangan sejak awal pembentukan KTH dan Kemitraan Kehutanan. melalui program ini kami juga mendorong lahirnya Kelompok Usaha Perhutanan Sosial sehingga hasil produksi dan usaha bisa meningkatkan produknya secara signifikan," kata Kristovan, Kepala Seksi Perlindungan Hutan dan Pemberdayaan Masyarakat KPHP Tebo Barat.