Bisnis.com, JAKARTA - Channafilm, pembalut luka atau wound dressing teranyar pabrikan PT Mega Medica Pharmaceuticals (MPP), menjadi produk unggulan yang tampil pada acara Seaweed Fest 2021.
Kegiatan yang diprakarsai oleh Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan bersama Tropical Seaweed Innovation Network (TSIN) ini berlangsung di Ballroom Kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan RI, Jakarta, Senin (20/12/2021).
Channafilm merupakan pembalut luka berbahan dasar kombinasi rumput laut dan ekstrak ikan gabus. Karena keistimewaannya, produk inovasi dari PT MPP tersebut menarik perhatian khusus dari Menteri Kelautan dan Perikanan RI Sakti Wahyu Trenggono.
Pada acara ini, Sakti menjelaskan betapa pentingnya teknologi dan inovasi pada pengolahan produk rumput laut. Oleh karena itu, pengembangan mesti didorong agar memberi hasil yang lebih bermanfaat. Seperti produk terobosan milik PT MMP di atas.
"Ini merupakan salah satu langkah menjawab tantangan dalam hal hilirisasi rumput laut. Ada link and match antara hasil penelitian dan pengembangan rumput laut dengan pelaku industri, sehingga ini akan dapat memajukan industri rumput laut nasional," kata Sakti saat mengunjungi booth Channafilm.
Acara Seaweed Fest 2021 turut dihadiri Scientific Affairs Manager PT MMP Guntur Berlian, kemudian Direktur PT MMP Sutristo serta peneliti dari Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, yakni Dr. rer. med. dr. M. Ichwan, M.Sc.
Pada kesempatan itu, Guntur menjelaskan beberapa keistimewaan yang dimiliki produk pembalut luka Channafilm. Produk ini tidak cuma mengandung alginat dan albumin yang bermanfaat mempercepat penyembuhan luka. Namun juga terdapat k-carrageenan di dalamnya.
Kandungan k-carrageenan memiliki potensial adhesive yang lebih baik serta mampu meningkatkan fleksibilitas guna menekan gangguan mekanis terhadap luka.
Menurut Guntur, tim peneliti juga telah menguji kegunaan Channafilm pada hewan yang telah diinduksi diabetes secara signifikan. Hasilnya, produk itu terbukti mampu mempercepat penyembuhan luka.
Temuan ini mengindikasikan Channafilm tak hanya potensial untuk digunakan sebagai treatment luka umum. Tapi juga untuk luka yang dialami penderita diabetes.
"Saat ini, aktivitas Channafilm sudah memasuki tahap penelitian klinis," kata Guntur mengakhiri.