Bisnis.com, PALEMBANG -- Aksi vandalisme berupa pencurian dan pengrusakan kerap menyasar sarana infrastruktur di Sumsel. Akibatnya, banyak infrastruktur di Sumsel yang kurang berfungsi optimal.
Kepala Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) Wilayah Sumsel, Kiagus Syaiful Anwar mengatakan, aksi vandalisme tersebut sudah sering terjadi, terutama di Jembatan Ampera dan Jembatan Musi IV.
“Besi bipolar Jembatan Ampera hilang, kemudian lampu penerangan umumnya juga dicabut,” katanya usai acara peringatan Hari Jalan Nasional, Rabu (17/11/2021).
Menurut Syaiful, dalam dua bulan, paling tidak ada satu kejadian yang menimpa sarana infrastruktur di Sumsel.
“Alat monitoring ICMS di Jembatan Musi IV, kabelnya dipotong. Dalam dua bulan sekali itu pasti ada kejadian,” katanya.
Syaiful menerangkan, pengawasan terhadap bangunan infrastruktur sudah dilakukan. Mulai dari pemasangan CCTV di titik rawan, patroli rutin dan berbagai tindakan lainnya.
“Pejabat pembuat komitmen (PPK) kami memiliki pengawas sub dan penilik jalan yang rutin melakukan pemantauan,” ujarnya.
Akan tetapi, kata dia, wilayah yang diawasi pihaknya cukup luas. Untuk jalan nasional saja di Sumsel terbentang sepanjang 1.600 kilometer dan jembatan sepanjang 18.000 meter. Sehingga ada saja yang tidak terpantau oleh petugas.
Dia mengemukakan, pihaknya telah menjalin kerjasama dengan aparat penegak hukum maupun instansi daerah untuk mengawasi infrastruktur yang ada.
“Ada beberapa kali pihak kepolisian melakukan penangkapan. Dan memang aksi mereka ini motifnya ada yang ekonomi di mana besi-besi di jual,” ujarnya.
Syaiful mengajak masyarakat Sumsel untuk sama-sama menjaga infrastruktur yang telah dibangun.
“Kalau ada yang berupaya merusak ataupun mencoret-coret segera ditegur atau langsung laporkan ke petugas keamanan,” kata dia.