Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

OKI Tekan Angka Stunting Jadi Satu Digit

Berdasarkan data Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), persentase kasus stunting di telah menjadi 8,44% pada 2020.
Wakil Bupati Kabupaten OKI M Djafar Shodiq (kanan) menerima penghargaan atas kinerja penurunan angka stunting kabupaten tersebut. istimewa
Wakil Bupati Kabupaten OKI M Djafar Shodiq (kanan) menerima penghargaan atas kinerja penurunan angka stunting kabupaten tersebut. istimewa

Bisnis.com, PALEMBANG -- Kasus gagal tumbuh pada anak atau stunting di Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatra Selatan, tercatat turun signifikan selama tiga tahun terakhir.

Berdasarkan data Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), persentase kasus stunting di telah menjadi 8,44% pada 2020. Sebelumnya angka stunting sebesar 11,08% pada 2019.  Bahkan pada 2018, angka stunting tergolong cukup tinggi, yakni sebesar 30,6%.

Wakil Bupati Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Dja’far Shodiq menilai penurunan itu berkat intervensi yang dilakukan pemangku kepentingan setempat.

“Kini sudah satu digit, tapi kami tidak mau berpuas diri. Harus terus diturunkan,” katanya, Senin (15/11/2021).

Dia mengemukakan pemkab bekerja sama dengan Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (Tim Penggerak PKK) , BKKBN, LSM, dan lainnya dalam menekan angka stunting.

Atas capaian tersebut Pemkab OKI meraih penghargaan dari Pemprov Sumsel atas upayanya dalam pelaksanaan konvergensi intervensi penurunan stunting terintegrasi pada tahun 2020.

Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten OKI Lindasari Iskandar mengatakan PKK sebagai mitra pemerintah memiliki program kerja di bidang kesehatan, yang salah satu kegiatannya menekan angka stunting.

Untuk itu, seluruh kader hingga tingkat desa diminta untuk mengedukasi dan membantu masyarakat terutama ibu hamil, menyusui dan balita agar mendapatkan gizi seimbang agar tidak gagal tumbuh.

Bagi PKK, program stunting, yaitu bagaimana untuk mengurangi angka stuntig, pertumbuhan yang tidak baik, baik secara fisik terjadi kekerdilan maupun perkembangan otak yang tidak bagus kepada anak kita karena kekurangan gizi.

TP PKK dapat berperan aktif dalam memperhatikan dan menyosialisasikan pentingnya asupan nutrisi pada ibu hamil hingga pemberian nutrisi pada 1.000 hari kehidupan ketika bayi telah dilahirkan. 

"Untuk itu, perlu dilakukan inventarisasi dan bekerja sama dengan semua pihak sehingga kami harapkan anak-anak kita tumbuh sehat dan berkembang menjadi tenaga kerja yang produktif untuk kemajuan bangsa," ujar dia.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dinda Wulandari
Editor : Ajijah

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper