Bisnis.com, PEKANBARU-- Bursa Efek Indonesia Provinsi Riau bersama BEI cabang lainnya menggelar kegiatan edukasi dan sosialisasi pasar modal, dengan mengajak sejumlah investor pasar modal dari berbagai daerah.
Ahmad Yulianto, investor asal Solo Jawa Tengah menguraikan tahapan dirinya mulai berinvestasi saham hingga bisa mencapai tujuan keuangannya dalam beberapa tahun terakhir.
"Saya sebagai difabel membuka jasa pijat dengan penghasilan 50.000 hingga 100.000 sehari. Kalau hanya mengandalkan penghasilan ini saya belum bisa mencapai tujuan yang diinginkan yaitu memiliki rumah," ujarnya dalam webinar Cerita Investor Nusantara, Rabu (25/8/2021).
Setelah mencari tahu tentang adanya investasi pasar modal dengan cara menabung saham, Ahmad menyisihkan sebagian penghasilan pijatnya dan dimasukan ke rekening dana investasi sejak 2014 silam.
Dari dana itu, dia memilih untuk membeli saham sektor perbankan dan terus dilakukan secara rutin dalam beberapa waktu terakhir.
Ahmad mengakui setelah itu akhirnya memutuskan untuk membeli rumah, dengan menjual sebagian saham yang dimiliki. Kemudian hasilnya dijadikan uang muka atau DP rumah subsidi.
"Jadi dengan investasi saham ini, selain usaha tetap jalan, dana yang diinvestasikan juga terus berkembang," ujarnya.
Dia mengakui sebagai investor difabel ada sejumlah kendala yang dihadapi dirinya dan rekan-rekan yang punya keterbatasan. Misalnya kendala memahami informasi dalam kegiatan edukasi saham, karena tidak adanya bahasa isyarat khususnya bagi teman-teman tuli. Kemudian juga menjelaskan istilah-istilah terkait pasar modal yang perlu dijelaskan lebih lanjut kepada para difabel.
"Terakhir mungkin pada saat ingin membaca laporan keuangan perusahaan, teman-teman difabel yang ingin membaca laporan itu tidak semuanya yang ramah dengan kelompok difabel," ujarnya.
Sementara itu Kepala BEI Riau Emon Sulaeman mengakui uraian dari Ahmad Yulianto memberikan inspirasi kepada masyarakat, bahwa semua kalangan bisa menjadi investor di pasar modal.
"Dari uraian tadi dapat dipahami bahwa dalam keterbatasan kita bisa mengetahui apa saja yang bisa diexplore, termasuk berinvestasi di pasar modal," ujarnya.