Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Program Bansos Sembako di Sumsel Masih Hadapi Kendala

Berdasarkan catatan Dinsos Sumsel, realisasi program bansos sembako sebesar 86,63 persen dari total sasaran 429.975 keluarga penerima manfaat (KPM).
Kepala Dinas Sosial Provinsi Sumatra Selatan (Dinsos Sumsel) M Irwansyah memberikan keterangan kepada wartawan terkait realisasi penyaluran bantuan sosial di Sumsel./Bisnis-Husnul Iga Puspita
Kepala Dinas Sosial Provinsi Sumatra Selatan (Dinsos Sumsel) M Irwansyah memberikan keterangan kepada wartawan terkait realisasi penyaluran bantuan sosial di Sumsel./Bisnis-Husnul Iga Puspita

Bisnis.com, PALEMBANG – Pelaksanaan program bantuan sosial atau bansos sembako di Sumatra Selatan tercatat masih mengalami sejumlah kendala di lapangan.

Kepala Dinas Sosial Provinsi Sumatra Selatan (Dinsos Sumsel) M Irwansyah mengatakan kendala yang utama lantaran masih ada agen e-warong yang belum menerima mesin eletronic data capture (EDC).

“Ini permasalahanmya, masih banyak e-warong yang belum memiliki EDC, pembuatan ewarong itu harus terdaftar dan memiliki EDC,” katanya, Selasa (22/6/2021).

Berdasarkan catatan Dinsos Sumsel, realisasi program bansos sembako sebesar 86,63 persen dari total sasaran 429.975 keluarga penerima manfaat (KPM).

Angka tersebut lebih rendah jika dibandingkan realisasi program bansos lainnya, yakni program keluarga harapan (PKH) tahap IV yang telah mencapai 91,38 persen dan bantuan sosial tunai yang mencapai 98,97 persen.

Menurut Irwansyah, jika realisasi program sudah mencapai angka 95 persen maka dapat diklaim bahwa bantuan sudah sepenuhnya berhasil, sisanya dianggap sebagai margin error.

Dia menjelaskan setiap KPM mendapatkan sejumlah dana dari pemerintah setiap bulan yang disalurkan melalui e-wallet, untuk program bantuan sembako atau bantuan pangan nontunai (BPNT). Dana yang disalurkan tersebut dapat digunakan KPM untuk belanja sembako di e-warong.

Mirwansyah melanjutkan, kendala lain dalam pelaksanaan bansos sembako, yakni transaksi yang tidak bisa lagi dilakukan lantaran kartu sembako tidak memiliki saldo.

“Adapula kendala terkait distribusi KKS (kartu keluarga sejahtera) yang belum diperluas,” katanya.

Menurutnya kontruksi bantuan itu yang paling besar ada di bagian pangan, yang terdiri dari empat kategori pemenuhan kebutuhan.

“Di dalamnya itu harus ada karbohidrat, protein hewani dan nabati sama sumber vitamin dan mineral,“ kata dia.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper