Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

6 Kabupaten di Sumsel Siaga Bencana Banjir dan Longsor

Status siaga ini berlaku hingga masa musim hujan berakhir.
Newswire
Newswire - Bisnis.com 20 Februari 2021  |  20:47 WIB
6 Kabupaten di Sumsel Siaga Bencana Banjir dan Longsor
Seorang warga mengunakan perahu sebagai alat transportasi di Desa Pulau Panggung, Kecamatan Muara Kelingi, Kabupaten Musi Rawas, Sumatra Selatan, yang terendam banjir sejak, Sabtu (20/2/2021). - Antara\\r\\n
Bagikan

Bisnis.com, PALEMBANG - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Sumatra Selatan (Sumsel) menetapkan status siaga bencana banjir dan longsor di enam kabupaten.

Kepala BPBD Sumsel Iriansyah di Palembang, Sabtu (20/2/2021), mengatakan penetapan ini berdasarkan hasil pemetaan terhadap daerah rawan bencana pada masa musim penghujan.

Keenam daerah itu adalah:  Kabupaten Musi Banyuasin yang meliputi Batang Hari Leko, Babat Toman, Sanga Desa, Plakat Tinggi, Sungai Keruh, Lais, Sekayu, Lawang Wetan.

Kemudian, Kabupaten Musi Rawas Utara meliputi Nibung, Rawas Ulu, Ulu Rawas, Karang Jaya, Rupit, Rawas Ilir, Karang Dapo. Kabupaten Musi Rawas yang meliputi Muara Lakitan, Muara Kelingi, Bulang Tengah Suku Ulu.

Selanjutnya, Kabupaten Muara Enim meliputi Ujan Mas, Gunung Megang, Rambang Dangku, Muara Enim, Benakat, Belimbing. Lalu, Kabupaten Lahat yang meliputi Merapi Timur dan Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir yang meliputi Talang Ubi, Tanah Abang, Penukal, Penukal Utara.

“Status siaga ini berlaku hingga masa musim penghujan berakhir,” kata dia.

Penetapan status siaga bencana banjir dan longsor juga merujuk pada hasil pengamatan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

Oleh karena itu, wilayah yang masuk dalam kawasan bencana harus dipersiapkan pada langkah-langkah mitigasi dan antisipasi.

Adapun perkiraan dampak, di antaranya sulit mengendarai kendaraan di jalanan, sebagian kelompok masyarakat terisolir, kerusakan rumah dan bangunan lainnya, sebagian masyarakat kehilangan mata pencaharian dan hewan ternak.

Kemudian, jembatan yang rendah tidak dapat dilintasi, gangguan lalu lintas karena jalan utama banjir atau ditutup, kerusakan pada jalan dan jembatan, gangguan skala sedang dan jangka menengah pada layanan air bersih/minum, listrik dan gas, gangguan skala sedang dan jangka menengah pada operasional sekolah dan rumah sakit.

Lalu, kerusakan pada tanggul-tanggul sungai, terjadi longsor, guguran bebatuan atau erosi tanah dalam skala menengah, wabah penyakit menular, volume aliran sungai meningkat/banjir, kerusakan tanaman, hingga terjadi pendangkalan pada sungai dan bendungan hingga tidak berfungsi.

Karenanya, masyarakat diimbau berhati-hati jika beraktivitas di luar rumah, memperbarui informasi melalui media massa maupun media sosial dan mengamankan dokumen-dokumen penting.

Sementara itu, Kasi Data dan Informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kenten Palembang, Nandang Pangaribowo menjelaskan musim hujan di wilayah Sumsel terjadi sampai Maret bahkan pertengahan April.

“Saat ini masuk puncak musim hujan (Januari, Februari, Maret), dan dalam satu pekan ke depan akan terjadi kondisi cuaca yang signifikan di semua wilayah Sumsel,” jelasnya.

Kondisi ini harus diwaspadai, khususnya daerah potensi rawan longsor di wilayah Sumsel bagian barat, yakni di Muara Enim, Pali, OKU Selatan, Pagaralam, dan Musi Rawas Utara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak Video Pilihan di Bawah Ini :

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

banjir sumsel

Sumber : Antara

Editor : Nancy Junita
Bagikan

Bergabung dan dapatkan analisis informasi ekonomi dan bisnis melalui email Anda.

Artikel Terkait



Berita Terkini

back to top To top