Bisnis.com, PADANG - PT Bank Pembangunan Daerah Sumatra Barat atau Bank Nagari menargetkan penyaluran kredit tumbuh 6,5 persen pada tahun 2021 ini atau melonjak dibandingkan tahun 2020 yang hanya dipatok 2,4 persen.
Lonjakan target pertumbuhan itu, karena manajemen Bank Nagari optimistis bahwa ekonomi Sumbar bangkit pada tahun 2021 ini, dengan kelompok sasaran UMKM dengan mengandalkan penyaluran kredit program KUR dan didukung akan diluncurkannya Program Simamak.
Direktur Utama Bank Nagari Muhammad Irsyad mengatakan untuk menyongsong ekonomi bangkit 2021 tersebut sejumlah strategi pun dipersiapkan.
"Tahun ini kita dapat plafon KUR itu sebanyak Rp1,2 triliun. Dari jumlah itu Rp 1 triliun untuk KUR konvensional dan Rp 200 miliar untuk KUR Syariah," katanya kepada Bisnis di Padang, Minggu (7/2/2021).
Irsyad menyatakan Bank Nagari melihat pada tahun 2021 ini yang perlu disentuh adalah usaha super mikro, karena sepanjang tahun 2020 mereka cukup banyak yang tutup, akibat pandemi Covid-19.
Tidak dipungkiri bahwa usaha super mikro adalah akar ekonomi Sumbar, sebab bila dilihat dari jumlah penduduk di Sumbar saat ini diperkirakan 90 persennya sebagai UMKM.
"Nah kita menargetkan usaha mikro ini di tahun 2021 bisa bangkit lagi, melalui program baru yang akan kita luncurkan di Bank Nagari yakni Simamak," ujarnya.
Simamak ini, Bank Nagari akan menjangkau seluruh pelaku super mikro di Sumbar dengan jumlah pinjaman kredit sangat rendah yakni maksimal Rp 3 juta dengan bunga kredit hanya 2 persen.
Keberadaan Simamak itu, juga disubsidi oleh pemerintah daerah. Dimana seharusnya bunga kredit Simamak itu sebesar 16 persen, dan bunga nya itu disubsidi sebesar 14 persen, dan artinya debitur hanya perlu membayarkan bunga kredit sebesar 2 persen saja.
"Untuk Simamak belum kita luncurkan, karena mengingat anggarannya dari APBD Provinsi Sumbar tahun 2021, dan APBD 2021 tersebut masih menunggu persetujuan Kemendagri. Selain itu kita juga masih menunggu Peraturan Gubernur (Pergub), karena untuk menjalankan Simamak ini perlu ada payung hukumnya yakni Pergub," tegas Irsyad.
Bank Nagari selaku bank BPD terbaik penyaluran kredit di Indonesia ini berkeinginan pelaku usaha super mikro dimaksud, benar-benar memanfaatkan program Simamak nantinya dengan sebaik mungkin, dengan sejujur mungkin, sehingga dapat terwujudkan UMKM yang produktif, kendati dihadang pandemi Covid-19
Dia menjelaskan usaha super mikro di Sumbar dapat dikatakan sangat banyak dilakoni oleh masyarakat, karena tidak membutuhkan modal yang besar serta tidak membutuhkan tempat yang mewah.
Sebut saja misalnya di kawasan wisata Pantai Padang, terpantau banyak usaha mikro. Belum lagi di kawasan Pasar Raya Padang, serta lingkungan sekolah dan perguruan tinggi, juga banyak pelaku usaha super mikro mengadu nasib mereka.
"Jadi Simamak ini hadir untuk menjangkau mereka, ketimbang mereka harus berurusan dengan rentenir dengan bunga yang menyulitkan para pelaku usaha untuk tumbuh. Nah kita hadir untuk membantu mereka dengan bunga yang sudah disubsidi oleh Pemda," tegasnya.
Dikatakannya sejauh ini skema pembayaran kredit bisa dilakukan per hari, per minggu, atau bahkan per bulan. Dengan demikian pembayaran kredit tidak terlalu memberatkan pelaku usaha super mikro tersebut.
Menurut dia, bila pembayaran kredit melalui Program Simamak tersebut terwujud pada tahun 2021 ini, sehingga akan dapat membantu dan menjangkau lebih luas lagi dan hingga akar perekonomian yakni sampai ke desa-desa.
Lalu untuk menjalankan Program Simamak ini, Bank Nagari juga bekerjasama dengan PT Jamkrida yang juga sama-sama Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) di Sumbar. Dimana Jamkrida menjadi penjaminan kredit bagi pelaku usaha yang nantinya ingin mendapatkan pinjaman modal Rp3 juta tersebut.
"Dengan adanya kondisi itu, maka Bank Nagari menargetkan pertumbuhan kredit sebesar 6,5 persen. Pertumbuhan kredit 2021 ini naik cukup tinggi bila dibandingkan tahun 2020 di angka 2,4 persen," ucap dia.
Namun Irsyad mengaku untuk mencapai semua itu, butuh dilakukan secara bertahap dan tidak bisa dilakukan dengan cara berlari kencang, karena memang perlu dibimbing secara perlahan.
Intinya, Bank Nagari pun merasa optimis bahwa di tahun 2021 ini ekonomi Sumbar bangkit. Selain adanya plafon KUR yang mencapai Rp1,2 triliun serta nantinya ditambah lagi adanya untuk program Simamak, di tahun 2021 ini Bank Nagari juga tengah mempersiapkan strategi lainnya, agar ekonomi Sumbar benar-benar terlihat tumbuh, kendati pandemi masih berlangsung hingga awal tahun ini. (k56)