Bisnis.com, JAKARTA – Penerjunan Tim Taskforce Kementerian Kesehatan di Sumatra Utara diharapkan menjadi pendorong pengendalian penyebaran virus corona di wilayah itu.
Gubernur Sumatra Utara Edy Rahmayadi menyebutkan kolaborasi ini diharapkan menjadi pemacu laju kesembuhan dan mengerem tingkat kematian dan tambahan kasus Covid-19.
"Kehadiran Tim Taskforce Kemenkes RI ini merupakan bantuan tembakan bagi kami pemerintah daerah untuk menambah gempuran melawan Covid-19," tutur Gubernur Provinsi Sumatera Utara Edy Rahmayadi melalui keterangan resmi Kementerian Kesehatan, dikutip Selasa (6/10/2020).
Edy juga menjelaskan bahwa segala upaya telah dilakukan untuk menekan angka penularan, seperti mempersempit risiko penularan di keramaian.
"Kami telah menutup semua tempat-tempat hiburan yang telah kami berikan peringatan sebelumnya namun tetap tidak menaati protokol kesehatan. Mungkin pendapat masyarakat saya Gubernur kejam, tetapi ini tetap harus dilakukan karena bila didiamkan bisa habis saudara-saudara kita" tegas Edy.
Saat ini Sumatra Utara meski mengalami kemajuan masih memiliki pekerjaan besar. Angka kesembuhan meski meningkat sebesar 5,1 persen, namun baru menjadi 70,6 persen sepekan lalu.
Selain itu, angka kematian juga diturunkan tipis menjadi 4,1 persen dari sebelumnya 4,2 pada sepekan yang lalu.
Saat ini ketersediaan tempat tidur di RS Rujukan Covid-19 Sumut memiliki persentase Bed Occupancy Ratio (BOR) ICU sebesar 62,20 persen dari total 82 tempat tidur. Sedangkan untuk Isolasi sebesar 57,58 persen dari total 1.254 tempat tidur.
Staf Khusus Menteri Kesehatan RI Bidang Pembangunan dan Pembiayaan Kesehatan Kemenkes RI Alexander Kaliaga Ginting Suka selaku Ketua Tim Taskforce Sumatra Utara mengapresiasi tindakan Gubernur.
“Kita perlu strategi untuk mengedukasi masyarakat agar lebih mudah diarahkan untuk terus melaksanakan protokol kesehatan,” tegasnya.
Alex mengimbau jika protokol kesehatan ingin diterapkan secara maksimal, harus menjadi sebuah Gerakan Kemasyarakatan di tingkat Kelurahan.
Di sisi lain, pemerintah juga harus menyiapkan segala sarana dan prasarananya, seperti tenaga kesehatan, tim surveilans dan tempat isolasi guna memisahkan yang positif untuk memutus agar tidak terjadi penularan.