Bisnis.com, PADANG - Pemerintah Provinsi Sumatra Barat belum memutuskan lokasi untuk memindahkan nelayan tonda yang berada di Batang Arau Muaro Padang.
Pemindahan nelayan tonda ini bentuk kesiapan pemerintah untuk mengubah Muaro Padang menjadi Marina Center Padang. Pemindahan pun akan dilakukan sebelum pengerjaan dilakukan.
"Kalau nanti pengerjaan dimulai seperti pengerukan sedimen yang cukup tebal di dasar Batang Arau itu, tentu kapal-kapal nelayan seperti tonda tidak bisa lagu masuk ke Muaro Padang. Makanya kapal nelayan itu perlu dipindahkan," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Sumbar Yosmeri melalui pesan singkatnya ke Bisnis di Padang, Kamis (24/9/2020).
Dia menjelaskan pemindahan nelayan tonda yang jumlahnya sekitar 105 unit itu telah ada beberapa alternatif. Pertama nelayan disarankan untuk memindahkan kapalnya ke Pelabuhan Perikanan Bungus.
Lokasi tersebut dinilai lebih cocok untuk nelayan tonda karena telah memiliki fasilitas yang memadai seperti pabrik es dan dermaga yang mendukung aktivitas nelayan. Dengan demikian kapal-kapal nelayan itu bisa merapat ke Pelabuhan Perikanan Bungus.
Alternatif kedua pemerintah juga telah meninjau di Muara Anai yang merupakan kawasan yang berbatasan antara wilayah Kota Padang dengan Kabupaten Padang Pariaman.
Baca Juga
Namun di sana ditemukan sejumlah kendala seperti pendangkalan di bagian pintu muara, sehingga akan menyulitkan bagi kepala nelayan bila sewaktu-waktu ingin keluar masuk muara.
"Soal fasilitas di Muara Anai itu memang tidak sebagus di Pelabuhan Perikanan Bungus. Ya ini tergantung para nelayan juga karena sifatnya kita dari pemerintah menyarankan saja bukan memaksa untuk pindah," ujar dia.
Yosmeri melanjutkan alternatif ketiga bila nelayan merasa masih merasa kesulitan untuk pindah ke dua lokas itu, bisa saja nelayan berada di kawasan Muaro Padang, tapi kapal-kapal itu harus di geser bagian atas di Batang Arau.
Alasan adanya alternatif ini agar nantinya keberadaan kapal-kapal nelayan itu terlalu rapat di Pelabuhan Marina atau Marina Center dengan kapal pesiar nantinya.
"Jadi memang sejauh ini belum ada keputusan dari pemerintah alternatif mana yang harus diambil. Bahkan dari laporan nelayan sudah ada kapal yang pindah ke Pelabuhan Perikanan Bungus," sebutnya.