Bisnis.com, PALEMBANG – Gubernur Sumatra Selatan Herman Deru mulai menginstruksikan kepala daerah di kabupaten/kota untuk meningkatkan belanja demi mempercepat pemulihan ekonomi provinsi tersebut.
Menurut Deru, APBD menjadi stimulan bagi pergerakan ekonomi di lapangan yang mencakup hampir berbagai sektor.
“Rata-rata saat ini realisasi belanja di daerah 25 persen hingga 45 persen, tetapi yang dibelanjakan itu untuk sembako [penanganan dampak Covid-19],” paparnya pada Selasa (21/7/2020).
Gubernur ingin belanja selanjutnya juga menggerakkan sektor usaha lain, terutama di bidang infrastruktur yang memberikan multiplier effect.
Dia melanjutkan pihaknya berharap pertumbuhan ekonomi Sumsel dapat kembali menyentuh angka 5 persen seperti sebelum pandemi menyerang sendi-sendi kehidupan masyarakat.
“Selama 4 bulan ini di tengah pandemi, pertumbuhan ekonomi Sumsel cukup stabil, masih di 4,98 persen, sehingga saya optimistis ekonomi Sumsel dapat segera pulih jika didukung belanja pemda,” lanjut Deru.
Baca Juga
Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sumsel Hari Widodo mengatakan pengeluaran pemerintah menjadi faktor kunci untuk menggerakkan ekonomi pada masa pandemi.
“Dunia usaha sedang slow down, peran pemerintah melalui government spending bisa menggerakkan roda ekonomi kembali,” ujarnya.
Hari memaparkan pemda dapat melakukan belanja untuk kegiatan pemerintahan sampai belanja di bidang infrastruktur.
Bank sentral juga mendorong agar pengeluaran pemerintah itu juga ditujukan untuk produk lokal sehingga UMKM dapat merasakan dampak langsung dari belanja tersebut.
“Kalau belanja ini jalan, maka masyarakat dapat manfaatnya [peningkatan pendapatan], daya beli membaik yang berujung padai peningkatan konsumsi,” ujarnya.
Komponen konsumsi yang masih mendominasi postur pertumbuhan Sumsel, kata Hari, dapat menahan laju perlambatan ekonomi daerah itu.
Menurut catatan Bisnis, BI Sumsel memproyeksikan pertumbuhan ekonomi daerah itu pada tahun ini berkisar 3 persen hingga 4 persen.