Bisnis.com, PEKANBARU – Badan Pusat Statistik Provinsi Riau mencatat inflasi di Provinsi Riau sebesar 0,13% pada Juni 2020. Sejak awal tahun, inflasi tahun kalender di Riau tercatat sebesar 1,16%.
Misfaruddin, Kepala BPS Riau, menjelaskan dalam siaran live streaming bahwa Riau mengalami inflasi sebesar 0,13% dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 103,87.
“Inflasi tahun kalender yaitu periode Juni 2020-Desember 2019 sebesar 1,16% dan inflasi year-on-year yaitu Juni 2020 terhadap Juni 2019 sebesar 1,13%,” kata Misfaruddin, Rabu (1/7/2020).
Dirinya menjelaskan bahwa komoditas yang menyebabkan terjadinya inflasi adalah daging ayam ras, ayam hidup, nasi dengan lauk, tarif angkutan udara, telur ayam ras, tomat, ayam goreng, petai, udah basah, kerang, ketimun, dan cumi-cumi.
Sementara itu, komoditas seperti bawang merah, bawang putih, minyak goring, daging sapi, tarif kendaraan travel, gula pasir, dan jeruk memberikan andil terhadap penurunan harga (deflasi).
Lebih lanjut, inflasi di Riau terjadi karena ada peningkatan harga pada enam kelompok pengeluaran.
Kelompok penyediaan makanan dan minuman di restoran mengalami kenaikan paling tinggi sebesar 1,26% diikuti kelompok transportasi sebesar 0,33%.
Di sisi lain, hanya 3 kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi seperti kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar -0,30%.
BPS menunjukkan dari 24 kota di Sumatera yang menghitung IHK, terdapat 16 kota mengalami inflasi dengan inflasi tertinggi di Kota Tembilahan di Riau sebesar 1,13%.
Dari 90 kota di Indonesia yang menghitung IHK, 76 kota mengalami inflasi dengan inflasi tertinggi di Kota Kendari di Sulawesi Tenggara sebesar 1,33%.