Bisnis.com, PALEMBANG – Sektor transportasi Sumatra Selatan selama kurun dua bulan, April-Mei 2020, tercatat anjlok di semua lini baik darat, laut maupun udara akibat pandemi Covid-19.
Berdasarkan data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatra Selatan, penumpang angkutan laut selama periode tersebut tercatat nihil. Sementara untuk angkutan udara, hanya 141 penumpang penerbangan internasional dan 20.910 penumpang domestik.
Adapun untuk angkutan penumpang kereta api tercatat nihil pada Mei 2020, sementara bulan sebelumnya hanya 14.786 penumpang.
Kepala BPS Sumsel Endang Tri Wahyuningsih mengatakan, pandemi Covid-19 mengakibatkan tidak beroperasinya angkutan laut dan kereta api. Sementara untuk transportasi udara ada penutupan akses penerbangan pada April 2020.
“Angkutan udara masih ada ‘nafas’ di penerbangan domestik, sementara untuk moda kapal dan kereta api sama sekali tidak mengangkut penumpang,” katanya, Rabu (1/7/2020).
Endang memaparkan pihaknya mencatat jumlah penumpang dari 3 pintu utama sektor transportasi tersebut, yakni Bandara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II Palembang, Pelabuhan Boom baru Palembang dan Stasiun Kertapati Palembang.
Dia mengatakan penutupan akses untuk penumpang di 3 moda transportasi tersebut sebagai upaya pengelola untuk mengurangi penyebaran Covid-19.
Sebelumnya, PT Kereta Api Indonesia (Persero) memperpanjang pemberhentian 5 perjalanan kereta api jarak jauh dari dan menuju Stasiun Kertapati sampai 31 Juli 2020.
Manager Humas Divre III Palembang, Aida Suryanti, mengatakan, perpanjangan pembatalan perjalanan kereta api dilakukan PT KAI dengan mempertimbangkan situasi tingkat penyebaran Covid-19 yang masih bertambah.
“Sebelumnya penghentian perjalanan dilakukan sampai 30 Juni 2020, namun mengingat perkembangan Covid-19 yang masih bertambah, kami putuskan untuk diperpanjang,” katanya beberapa waktu lalu.