Bisnis.com, BATAM - Badan Pengusahaan (BP) Batam segera memulai proyek pemasangan jaringan pipa (interconnecting) dari Waduk Tembesi ke Waduk Mukakuning. Proyek interconnecting sepanjang 4 Kilometer (KM) menelan biaya sebesar Rp 45,7 miliar.
Direktur BU Fasling BP Batam, Binsar Tambunan mengatakan, ruang lingkup pekerjaan proyek ini meliputi pengadaan dan pemasangan pipa, pompa, genset, ponton dan accessories.
Pelaksanaan pemasangan jaringan pipa paralel dan pekerjaan lainnya dilakukan oleh 4 tim. Penyambungan pipa diperkirakan akan memakan waktu pengerjaan selama 4 bulan. Namun demikian, kontraktor pelaksana pekerjaan PT Indobangun Megatama yang menjadi pemenang lelang proyek ini diharapkan dapat menyelesaikannya sebelum waktu 4 bulan tersebut.
“Proyek pemasangan jaringan pipa antar waduk ini merupakan upaya BP Batam dalam mengantisipasi krisis air baku di Pulau Batam,” kata Binsar, Jumat (5/6/2020).
Jika nantinya sudah beroperasi, volume air baku yang akan dipompakan dari waduk Estuari Tembesi ke Waduk Mukakuning ini diperkirakan mencapai angka 600 liter per detik. Jika berjalan baik, tidak hanya Waduk Mukakuning yang akan mendapat suplai tapi juga untuk Waduk Duriangkang.
Binsar menambahkan, ini merupakan bagian dari Sistem Pengelolaan Air Minum (SPAM) Barelang yang akan dikembangkan dalam konsep Batam Integrated Total Water Management (BITWM).
Baca Juga
Anggota Bidang Pengusahaan BP Batam, Syahril Japarin mengatakan, BP Batam berencana akan menambah jumlah kapasitas air di Batam, dari sebelumnya ketersediaan air sebanyak 360 Juta meter kubik (m3), menjadi 660 juta m3 dalam setahun ke depan. (K41)