Bisnis.com, MEDAN - Pemerintah Provinsi Sumatra Utara menargetkan pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional Medan, Binjai, Deliserdang (Mebidang) dapat selesai pada 2020.
Gubernur Sumatra Utara Edy Rahmayadi mengatakan Sumatra Utara yang memiliki lima sungai besar semestinya tidak mengalami kesulitan air. Untuk itu, Pemprov mendorong percepatan pembangunan pembangunan SPAM Regional Mebidang tahap I.
Pembangunan SPAM tahap I memanfaatkan Sungai Sei Bingei telah dimulai sejak awal 2018. Namun, proses pembangunannya mengalami beberapa kendala seperti kesepakatan bersama, perjanjian kerja sama, dan lembaga pengelola.
Edy meminta berbagai kendala yang dihadapi dalam proses pembangunan SPAM dapat segera diatasi.
"SPAM bisa mengatasi masalah tersebut. Jadi kita harus percepat dan cari solusinya," katanya dalam keterangan resmi yang dikutip pada Jumat (14/2/2020).
Direktur PSPAM Kementerian PUPR Yudha Mediawan mengatakan ada dua tahap pembangunan SPAM Regional Mebidang. Tahap I dimulai 2018 yang bakal selesai pada 2020.
Sementara itu tahap II dimulai pada 2023 ditargetkan dapat selesai pada 2025. Setiap tahap pada proyek ini akan mengalirkan air bersih 1.100 liter/detik.
Kedua SPAM Regional Mebidang tersebut akan melayani 10 kecamatan di Kota Medan yaitu Kecamatan Medan Tuntungan, Medan Selayang, Medan Sunggal, Medan Petisah, Medan Helvetia, Medan Barat, Medan Timur, Medan Deli, Medan Marelan dan Medan Labuhan. Serta, dua kecamatan di Kota Binjai, yaitu Binjai Utara dan Binjau Timur serta satu kecamatan di Kabupaten Deliserdang yaitu Kecamatan Sunggal.
"Ada dua tahap pembangunan SPAM Regional Mebidang dengan memanfaatkan Sei Bingei dan masing-masing tahap memiliki kapasitas 1.100 liter/detik. SPAM ini akan melayani 13 kecamatan di Mebidang dan berdasarkan perhitungan kami ada 440 ribu jiwa penerima manfaatnya," imbuhnya.
Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) II Roy Pardede mengatakan pihaknya telah menyelesaikan sebagian besar kebutuhan SPAM Regional Mebidang seperti pipa transmisi dan intake beserta pipanya. Menurutnya, kendala yang dihadapi dalam proses SPAM yakni pembangunan Water Treatment Plant (WTP).
"Kita sudah mulai sejak 2018, pipa-pipa ke daerah layanan juga sudah dipasang, namun terkendala dalam pembangunan WTP. Target kami tahun ini SPAM Regional Mebidang tahap I sudah bisa beroperasi," katanya.