Bisnis.com, BANDA ACEH – Pewarta Foto Indonesia (PFI) Aceh menyelenggarakan pameran foto untuk memperingati peristiwa 15 tahun bencana gempa dan tsunami Aceh. Pameran ini menampilkan karya-karya Bedu Saini yang memotret ketika bencana tsunami terjadi pada Minggu, 26 Desember 2004.
Ketua PFI Aceh Bedu Saini mengatakan, terdapat 30 frame foto yang dipamerkan PFI Aceh di Taman Putroe Phang, Kota Banda Aceh, hari ini. Selain karya Bedu Saini, pameran foto ini juga menampilkan karya jurnalis foto lainnya, M. Anshar, serta lima foto dokumentasi Humas Kota Banda Aceh.
"Foto pameran kebanyakan tentang tragedi gempa dan tsunami Aceh 2004, ada juga foto-foto rehab-rekon pasca tsunami," ujar Bedu disela kegiatan pameran foto.
Pameran ini dibuka mulai pukul 10:00 WIB hingga pukul 18:30 WIB hari ini. Pantauan dilokasi, puluhan pengunjung Taman Putroe Phang ikut melihat berbagai foto yang ada di pameran ini.
Pengunjung mengamati foto peristiwa bencana gempa dan tsunami yang dipamerkan di ruang terbuka Taman Putroe Phang, Banda Aceh, Kamis (26/12/2019)./Antara-Ampelsa
Bedu Saini menyebutkan, acara tersebut merupakan kegiatan tahunan PFI Aceh dalam memperingati gempa dan tsunami Aceh. Pameran ini tak terlepas untuk memperlihatkan wajah Aceh saat tsunami menggulung tanah rencong, hingga merenggut nyawa ratusan jiwa warga.
“Setiap tahun saat peringatan tsunami, kita selalu gelar pameran foto. Dengan pameran foto ini, semoga kita bisa merefleksikan bagaimana dahsyatnya bencana tsunami 15 tahun silam,” tutur Bedu Saini.
Pengunjung mengamati foto peristiwa bencana gempa dan tsunami yang dipamerkan di ruang terbuka Taman Putroe Phang, Banda Aceh, Kamis (26/12/2019)./Antara-Ampelsa
Peristiwa 15 tahun lalu itu, kata dia, harus menjadi pelajaran berharga untuk menyadarkan bahwa daratan Aceh adalah surga yang rawan bencana.
Kini, 15 tahun sudah berlalu sejak bencana itu terjadi. Provinsi Aceh berangsur pulih dan bangkit untuk mengejar ketertinggalan. Bedu berharap agar masyarakat selalu mawas diri, karena bencana bisa datang kapan saja.
"Kini kita sudah bangkit. Bukan berarti kita melupakan kejadian itu," ujar Bedu.(K33)