Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Alih Fungsi Lahan Jadi Masalah Krusial Komoditas Tembakau Deli

Padahal lanjut Soedjai, saat masa kejayaan tembakau Deli, produksi bisa mencapai 45 ribu bal/tahun. Bahkan lelang di pasar Eropa bisa mencapai tujuh kali dengan harga jual mencapai 40-50 Euro/kg.
Ilstrasi-Petani memotong daun muda tembakau /ANTARA-Aditya Pradana Putra
Ilstrasi-Petani memotong daun muda tembakau /ANTARA-Aditya Pradana Putra

Bisnis.com, MEDAN - Surutnya lahan budidaya menjadi faktor krusial yang mengakibatkan komoditas tembakau Deli sudah tidak mampu bersaing di pasaran.

Dirjen Perkebunan Soedjai Kartasasmita menjelaskan kini lahan tembakau hanya tersisa sekitar 50 hektare (ha), sebagai akibat dari alih fungsi lahan menjadi perumahan, mall, hingga perkebunan sawit. Dengan luasan tersebut, produksi tembakau Deli setiap tahunnya paling tidak hanya dapat memproduksi 100 bal.

Padahal lanjut Soedjai, saat masa kejayaan tembakau Deli, produksi bisa mencapai 45 ribu bal/tahun. Bahkan lelang di pasar Eropa bisa mencapai tujuh kali dengan harga jual mencapai 40-50 Euro/kg.

"Dalam lelang dihadiri oleh pabrik-pabrik cerutu di seluruh dunia. Namun sejak tahun 2007 hanya dilakukan sekali karena jumlah tembakau yang dilelang semakin berkurang," jelas Soedjai di Medan, Senin (11/10/2019).

Lantaran semakin berkurangnya produksi, hal tersebut menyebabkan kepercayaan pasar terhadap tembakau Deli semakin berkurang. Bahkan kini pabrik cerutu di Eropa mulai mengalihkan pasokannya dari negara lain seperti Brazil, Mexico, dan Ekuador.

Bahkan lebih ironis, lanjutnya, negara-negara tersebut menggunakan nama Sumatera sebagai produk tembakau mereka. Misalnya, Tembakau Mexico Sumatera, Brasil Sumatera, dan Ekuador Sumatera.

"Negara-negara tersebut berhasil mengambil alih pangsa pasar tembakau Indonesia. Jadi ke depan tembakau Deli akan sangat sulit mengembalikan kepercayaan," jelasnya.

Guna meningkatkan kembali pamor tembakau Deli perlu kerja keras. Salah satu langkah yang perlu dilakukan adalah mengajak kedutaan besar untuk menyosialisasikan kembali tembakau Deli dan mengundang pabrik cerutu di dunia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper