Bisnis.com, PALEMBANG — Pemerintah Kota Palembang mengimbau masyarakat di kota itu agar melindungi diri dari kabut asap yang semakin tebal akibat karhutla di sejumlah daerah di Sumatra Selatan.
Wakil Wali Kota Palembang Fitrianti Agustinda mengatakan bahwa penggunaan masker merupakan salah satu langkah perlindungan dan pencegahan agar tak terkena infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) akibat kabut asap.
“Sejak pagi kabut asap di Palembang cukup pekat. Kita juga telah rapat dan meliburkan sekolah, karena kita tidak ingin mengorbankan kesehatan peserta didik,” katanya, Selasa (15/10/2019).
Tak hanya itu, Fitrianti sebelumnya telah membagikan masker kepada pengguna jalan di sekitar kawasan Kantor Camat Kemuning, Senin (14/10/19).
Pembagian masker dilakukan orang nomor dua di Kota Palembang ini, karena memang kondisi kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang menyerang Kota Palembang berada di ambang berbahaya.
Fitri berharap, masyarakat dapat mengurangi aktivitas di luar rumah. Jika memang harus beraktivitas di luar rumah, agar menggunakan masker sebagai bentuk antisipasi terpapar partikel debu kabut asap.
Sementara itu, Badan Meteorologi Klimatologi dam Geofisika (BMKG) menyampaikan kabut asap yang menyelimuti Kota Palembang dan sekitarnya pada Senin (14/10/2019) adalah kabut asap terekstrem sepanjang 2019.
Menurut catatan BMKG di Stasiun SMB II Palembang, angin permukaan umumnya dari arah timur-tenggara.
Kecepatan 5-20 Knot (9-37 Km/Jam) mengakibatkan potensi masuknya asap akibat karhutla ke wilayah Palembang dan sekitarnya.
Berdasarkan sumber dari Satelit Lapan disebutkan jumlah titik panas pada Senin (14/10/2019) mencapai 732 titik, dengan titik panas terbanyak di Kabupaten Ogan Komering Ilir yang berjumlah 437 titik. Sementara sebelumnya, pada Jumat, total berjumlah 417 titik.