Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Fesyen, Kuliner, dan Kriya Jadi Tiga Sub Sektor Unggulan Bekraf

Subsektor kuliner sendiri berkontribusi pada 41% PDB ekonomi kreatif, fesyen menumbang 18% PDB dan kriya sendiri berkontribusi terhadap 15% PDB ekonomi kreatif.
Direktur Riset dan Pengembangan Bekraf, Wawan Rusiawan dalam acara Bekraf di Batam pada Kamis (29/8)./Bisnis-Bobi Bani.
Direktur Riset dan Pengembangan Bekraf, Wawan Rusiawan dalam acara Bekraf di Batam pada Kamis (29/8)./Bisnis-Bobi Bani.

Bisnis.com, BATAM – Dari 16 subsektor yang menjadi konsen Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) ada tiga subsektor yang berkembang cukup signifikan selama tiga tahun Bekraf berdiri. Ketiga subsektor tersebut adalah Fashion, Kuliner, dan Kriya.

Direktur Riset dan Pengembangan Bekraf, Wawan Rusiawan, menjelaskan subsektor kuliner sendiri berkontribusi pada 41% PDB ekonomi kreatif, fesyen menumbang 18% PDB dan kriya sendiri berkontribusi terhadap 15% PDB ekonomi kreatif.

“Tiga subsektor ini saja sudah menyumbang lebih dari 70 persen PDB ekraf (ekonomi kreatif) kita. Ketiganya yang terbesar menyumbang PDB,” kata Rusiawan ketika dihubungi, Jumat (30/8/2019).

Berkat kontribusi tersebut ketiga subsektor ini memang menjadi fokus Bekraf ke depan untuk terus mendukung gerak pereonomian. Akan tetapi, kata Rusiawan, pihaknya juga tidak melupakan subsektor lain yang juga tetap memberi kontribusi bagi dunia kreatif di Indonesia.

Salah satunya adalah dukungan penuh Bekraf untuk sektor penerbitan, dimana Bekraf mendukung para penulis Indonesia untuk ikut serta dalam London Book Fair yang dilaksankan pada Maret 2019 lalu. Hal serupa juga dilakukan bekraf untuk semua subsektor yang ada.

Adapun ke-16 subsektor yang menjadi fokus Bekraf diantaranya aplikasi dan game developer, arsitektur, desain interior, desain komunikasi visual, desain produk, fashion, film animasi dan video, fotografi, kriya, kuliner, musik, penerbitan, periklanan, seni pertunjukan, seni rupa, dan televisi dan radio.

Untuk Kriya sendiri, Rusiawan menjelaskan pihaknya mendorong perajin Indonesia agar bisa terus meningkatkan kapasitas mereka. Melalui berbagai agenda seperti sertifikasi, pelatihan ukir kayu, pelatihan membuat kreasi kreatif, dan sebagainya.

“Kita juga fasilitasi para perajin untuk memamerkan hasil kreasi mereka, kita harapkan identitas kerajinan kita bisa semakin dikenal dan tersebar,” kata Rusiawan. (K41)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Bobi Bani
Editor : Miftahul Ulum

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper