Bisnis.com, PALEMBANG -- Evakuasi truk kontainer milik ekspedisi muatan kapal laut, PT Citra Marine Transindo, yang terguling di Jalan Demang Lebar Daun Kota Palembang dipercepat dengan tiga unit forklift milik mitra kerja PT Pelabuhan Indonesia (Persero)/IPC Cabang Palembang.
General Manager IPC Palembang, Agus Edi Santoso, mengatakan pihaknya berinisiatif mendatangkan alat ke lokasi kejadian untuk membantu antisipasi kemacetan dari kejadian truk yang menggunakan jasa Pelabuhan Boom Baru yang dikelola Pelindo.
"Ini langkah antisipasi agar truk tersebut dapat segera ditangani dan dievakuasi sehingga tidak terlalu lama mengganggu aktifitas warga kota Palembang yang melintas," katanya dalam keterangan pers, Senin (19/8/2019).
Agus mengemukakan sebetulnya dimana proses untuk mendatangkan alat bantu untuk evakuasi tersebut merupakan tanggung jawab dari PT Citra Marine Transindo (CMT) selaku pemilik truk.
Pada prinsipnya Pelindo hanya membantu percepatan evakuasi saja agar tidak menggangu aktivitas masyarakat.
"Pasca mendapat laporan adanya kecelakaan, kami segera meminta tim internal untuk langsung segera turun ke tempat kejadian untuk mengidentifikasi data-data terkait truk tersebut seperti siapa pemiliknya, apa isi muatannya dan kemana tujuannya,"ujarnya.
Dalam prosesnya ketiga unit forklift tersebut akan membantu proses pembongkaran (stripping) kargo kelapa dari dalam truk kontainer yang terguling untuk dipindahkan (stuffing) ke truk lainnya sehingga semakin memudahkan dan mempercepat proses evakuasi.
Sebagai informasi, bahwa truk kontainer tersebut teridentifikasi milik PT Citra Marine Transindo (CMT) yang tercatat terakhir kali melakukan kegiatan delivery (pengiriman barang) keluar dari Pelabuhan Boom Baru pada tanggal 16 Agustus 2019, dengan membawa kontainer kosong (empty container) 40 feet dengan nomor kontainer SIKU6012761, dan tercatat dengan nomor identifikasi truk (TID) 32038.
Menurut Agus, IPC Palembang selama ini telah dan terus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait seperti Dinas Perhubungan Kota Palembang serta asosiasi pengelola truk angkutan pelabuhan seperti ALFI/ILFA Sumsel dan Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Sumsel, untuk bersama-sama menciptakan truk angkutan pelabuhan yang sehat dan laik jalan.
Sehingga, kata dia, dapat beroperasi maksimal dan sesuai dengan standar keselamatan angkutan barang yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
"Kami ingin kegiatan pengangkutan barang dari dan menuju pelabuhan Boom Baru dapat berlangsung dengan baik, tertib dan lancar serta tidak mengganggu apalagi membahayakan keselamatan warga masyarakat," katanya.