Bisnis.com, PALEMBANG — PT Indonesia AirAsia menjadi maskapai pertama yang mengajukan rencana penerbangan internasional melalui Bandara Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II Palembang menyusul dikembalikannya status internasional bandara tersebut pada April 2025 lalu.
Head of Indonesia Affairs and Policy PT Indonesia AirAsia, Eddy Krismeidi Soemawilaga mengatakan pihaknya telah mengajukan permohonan untuk membuka rute penerbangan internasional dari dan ke Bandara SMB II Palembang.
"Pertama yang kami ajukan adalah rute Palembang–Kuala Lumpur dan sebaliknya," ungkap Eddy usai pertemuan dengan Gubernur Sumsel, Senin (2/6/2025).
Dia menuturkan target operasional layanan internasional itu direncanakan sekitar bulan September atau Oktober 2025.
Namun begitu, tidak menutup kemungkinan jadwal tersebut dapat dimajukan jika proses perizinan berjalan lebih cepat.
"Rencananya kami ingin mulai tahun ini. Proses perizinan sudah kami ajukan ke Direktorat Jenderal Perhubungan Udara dan instansi terkait. Mudah-mudahan semua berjalan lancar," katanya.
Baca Juga
Eddy menjelaskan, pemilihan rute penerbangan dari Palembang ke Kuala Lumpur dan sebaliknya didasari oleh dua faktor utama.
Pertama, Kuala Lumpur merupakan HAP (Hak Angkut Penumpang) internasional terbesar yang dimiliki oleh AirAsia dengan tingkat flight yang cukup signifikan.
Selain itu, sebagai Ibu Kota Malaysia, pihaknya melihat bahwa jumlah wisatawan mancanegara yang datang ke Indonesia berkontribusi cukup tinggi dibanding negara lain.
“Jadi kita memanfaatkan dua hal itu yang menjadi landasan utama kenapa kita buka rute Palembang-Kuala Lumpur di awal ini,” jelasnya.
Adapun data penerbangan AirAsia untuk rute Palembang- Kuala Lumpur dan sebaliknya sebelum pandemi atau 2019 lalu sekitar 160 ribu penumpang dengan jumlah penerbangan satu kali satu hari.
Sementara itu, Executive General Manager SMB II Palembang Iwan Winaya Mahdar mengatakan tidak ada isu terkait kesiapan Airport. Semua aspek telah dipersiapkan sejak diterbitkannya keputusan Menteri Perhubungan Nomor 26/2025.
“Kita sudah menyiapkan dari segi fasilitas, SDM, serta prosedur dan sudah berkolaborasi dengan SEQ yang nantinya akan mendukung kegiatan penerbangan internasional,” ujarnya.
Iwan mengatakan memang belum ada permintaan secara formal untuk layanan penerbangan internasional lainnya. Kendati begitu, pihaknya telah mendapat informasi bahwa terdapat maskapai Malindo yang sedang dalam proses perizinan.
“Jadi mudah-mudahan bisa berjalan seperti sebelumnya dan menjadi alternatif pengguna jasa bandara,” kata Iwan.
Diketahui untuk data angkutan udara untuk rute internasional di SMB II Palembang sebelum pandemi Covid 19 mencapai angka 253.634 penumpang.