Bisnis.com, PALEMBANG – Pemprov Sumatra Selatan mengalokasikan bantuan senilai Rp25 juta untuk setiap desa dan kelurahan sebagai upaya mendukung pembangunan di desa.
Gubernur Sumsel Herman Deru mengatakan total anggaran untuk bantuan tersebut mencapai Rp84,57 miliar yang bersumber dari APBD 2019.
“Kami ingin memperhatikan pembangunan di desa tidak hanya bidang infrastruktur, melainkan juga dalam bidang olahraga dan kerohanian,” katanya, Jumat (5/7/2019).
Menurut dia pemprov ingin mewujudkan pembangunan merata yang berkeadilan secara bertahap di provinsi itu.
“Angka itu bukanlah angka yang mencukupi. Namun demikian, cara ini diharapkan akan menjadi stimulan serta menutupi apa yang belum tercover,” katanya.
Deru menjelaskan meski desa telah memiliki bantuan Dana Desa dari pemerintah pusat, namun pihaknya ingin turut berperan di sektor yang belum terjamah.
Mulai tahun ini pula, Deru mengemukakan, stimulan yang diberikan untuk pembinaan Posyandu dikarenakan perhatian penuh Pemprov Sumsel menginginkan kemajuan Posyandu di desa dengan digitalisasi.
Oleh karena itu, gubernur mengimbau Tim Penggerak PKK Kabupaten/kota memperhatikan hal tersebut, apalagi sudah dianggarkan pula seragam Posyandu yang diharapkan mampu menyeragamkan pelayanan terbaik untuk masyarakat.
“Jadi posyandu yang punya tugas melayani kaum-kaum berkebutuhan khusus baik itu ibu hamil, anak-anak orang tua itu dapat langsung berkerja minimal beli timbangan bayi yang digital,” katanya.
Pihaknya berkomitmen jika bantuan tersebut diperuntukan untuk stimulasi pembangunan di desa dan ada hasilnya, maka pemprov akan menambah dana tersebut.
Sementara Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Sumsel, Yusnin, mengatakan bantuan tersebut ditujukan kepada 2.853 desa definitif, 386 kelurahan dan 72 desa persiapan.
Dia memerinci, untuk desa definitif bantuan Rp25 juta itu harus memuat rencana penggunaan Kegiatan TP PKK Rp5 juta, kegiatan kepemudaan dan olahraga Rp5 juta, kegiatan posyandu Rp5 juta, serta pemeliharaan dan pengadaan sarana dan prasarana Rp10 juta.
Yusnin menambahkan untuk desa persiapan besarannya berbeda, yakni senilai Rp50 juta namun rencana penggunaannya sama.
Baca Juga
