Bisnis.com, MEDAN--Wakil Gubernur Sumatra Utara Musa Rajekshah mengakui pengadaan barang dan jasa berjalan lamban.
Menurutnya, baru tahun ini dibentuk kelompok kerja khusus pengadaan barang dan jasa. Oleh karena itu, terdapat proses adaptasi yang menyebabkan waktu pengadaan molor.
"Baru tahun ini dibentuk pokja tender. Akhirnya (pengadaan barang dan jasa) jadi telambat," ujarnya, Selasa (25/6/2019).
Lebih lanjut, dia berujar dari sisi program telah sesuai dengan rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) dan rencana pembangunan jangka menengah nasional (RPJMN).
Dia berharap tahun berikutnya eksekusi belanja anggaran bisa lebih cepat.
Sebagai gambaran, dikutip dari aplikasi Sumut Smart Province, Selasa (25/6/2019), dari APBD Rp15,5 triliun, yang terserap baru sebesar 32% atau Rp4,9 triliun.
Baca Juga
"Kami berharap tahun depan bisa kami kejar ketertinggalan," katanya.