Bisnis.com, MEDAN – Unjuk rasa Gerakan Nasional Kedaulatan Rakyat atau Aksi 22 Mei di kantor Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Sumatra Utara yang berada di Jalan H. Adam Malik Medan, berlangsung ricuh.
Saat para pemimpin aksi menyampaikan orasinya di atas kendaraan aksi atau truk, tiba-tiba dilempari botol air mineral dari samping kantor Bawaslu Sumut.
Seketika kericuhan langsung terjadi, massa demonstran yang membawa kayu langsung berteriak sambil mendorong kawat diri yang dipasang di depan kantor Bawaslu Sumut.
Aksi dorong pun terjadi antara para pendemo dengan kepolisian. Bahkan Kapolrestabes Medan Kombes Pol Dadang Hartanto dan Dandim 0201/BS Kolonel (Inf) Yuda Rismansyah langsung turun tangan untuk mereda emosi para pendemo.
Akhirnya kericuhan dapat diatasi dan para demonstran kembali melakukan orasinya.
Kejadian itu dinilai bukan sebagai kericuhan oleh Ketua Presidium Gerakan Nasional Kedaulatan Rakyat dan relawan 02 Rabualam.
"Tolong kepada media ini tidak rusuh hanya hanya ada kesalahpahaman karena ada provokator," ujarnya
Hingga menjelang berbuka puasa, para demonstran masih bertahan di seputaran kantor Bawaslu Sumut.