Bisnis.com, MEDAN – Kenaikan tarif disebut tak menghambat ekspansi aplikasi penyedia berbagi tumpangan, Gojek, di Sumatra Utara.
Head of Regional Corporate Affairs Go-Jek, Teuku Parvinanda Handriawan, mengatakan rencana ekspansi ke beberapa kota di Sumatra Utara bakal tetap berjalan meskipun Pemerintah mengeluarkan beleid baru tentang tarif.
Untuk wilayah Sumatra Utara, masuk dalam Zona I dengan tarif batas bawah sebesar Rp1.850/km, tarif batas atas Rp2.300/km, dan biaya jasa minimal Rp7.000 hingga Rp10.000 untuk jarak 4 km.
Dia menilai ekspansi layanan ke wilayah baru di Sumatra Utara mempertimbangkan faktor permintaan yang dianggap tak meredupkan ceruk pasar potensial yang bisa digarap. Sebagai contoh, belum lama ini, pihaknya membuka layanan di Kota Balige, Kabupaten Tobasamosir, Sumatra Utara seiring dengan potensi sektor pariwisata yang tengah dikembangkan Pemerintah Daerah.
Rencananya, pihaknya bakal membuka layanan di dua hingga tiga kota baru di Sumatra Utara. Di Sumatra Utara, saat ini telah terdapat enam wilayah operasi seperti Kota Medan, Kabupaten Deliserdang, Kabupaten Asahan dan Kota Padangsidimpuan.
"Tarif akan menyesuaikan saat market-nya sudah ada," ujarnya, Selasa (14/5/2019) sore.
Lebih lanjut, dia berujar belum terlihat dampak semisal penurunan permintaan karena Sumatra Utara tak menjalankan uji coba tarif baru. Menurutnya, pengaturan tarif secara umum bertujuan untuk melindungi persaingan usaha agar tak menyentuh monopoli. Alasannya, tanpa adanya batasan tarif, dia khawatir bila persaingan tak terkendali karena perang tarif.
"Kalau enggak diatur juga, kami berada di posisi monopoli mungkin terjadi," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
