Bisnis.com, MEDAN - PT Mark Dynamics Indonesia, Tbk memperluas pasar ke Vietnam dan China untuk memacu penyerapan produksi cetakan sarung tangan.
Direktur Utama PT Mark Dynamics Indonesia, Ridwan Goh mengatakan pihaknya tengah menjajaki kedua pasar itu. Menurutnya, bila penjajakan berjalan lancar, pasar di negara tersebut bisa menyerap tambahan produksi cetakan sarung tangan perusahaan.
Ridwan memperkirakan pasar China bisa menyerap 50.000 hingga 100.000 unit per bulan, sementara Vietnam bisa menyerap 20.000 unit perbulan.
Saat ini, Malaysia menjadi negara tujuan utama ekspor cetakan sarung tangan dengan porsi sebesar 65 persen. Kemudian, disusul Thailand sebesar 15 persen, Vietnam sebesar 10 persen.
"China dan Vietnam kami penjajakan. Sudah mulai kami jual ke China 40.000 pieces," ujarnya usai menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), Selasa (14/5/2019) malam.
Lebih lanjut, dia menuturkan di tahun ini perusahaan telah menetapkan target produksi lebih tinggi yakni 610.000 unit perbulan. Adapun, pada Juni, produksi dari pabrik baru bakal mulai berkontribusi dengan menyumbang 80.000 pasang cetakan perbulan.
Pabrik yang berlokasi di Tanjung Morawa, Sumatra Utara itu bakal terus meningkatkan produksi cetakan sarung tangan seiring dengan tingginya permintaan sarung tangan.
Pada tahun 2019, produksi cetakan bakal menyentuh 7,3 juta unit dan terus naik setiap tahunnya yakni 8,6 juta unit pada 2020 hingga 12 juta unit pada 2023.
Adapun, dari RUPST, perusahaan membagikan dividen tunai sebanyak Rp26,2 miliar atau 32 persen laba bersih yakni Rp7 perlembar saham.
Dividen tunai tersebut dibagikan setelah perusahaan meraup laba bersih sebesar Rp81,9 miliar sepanjang tahun 2018. Sementara itu, perusahaan membukukan pendapatan usaha sebesar Rp88,1 miliar atau naik 12,2 persen dibandingkan dengan perioe yang sama tahun lalu.