Bisnis.com, MEDAN - Kota Medan meraih indeks pembangunan manusia (IPM) tertinggi di Sumatra Utara pada 2018 dengan 80,65 tetapi Kabupaten Nias Barat hanya sebesar 60,42.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatra Utara Syekh Suhaimi mengatakan bahwa IPM diukur dengan mempertimbangkan tiga aspek yakni pengetahuan, standar hidup layak serta panjang umur dan hidup sehat.
Adapun, dari 33 kota/kabupaten di Sumatra Utara, hanya Kota Medan yang mencapai angka 80,65 atau masuk kategori sangat tinggi. Sementara itu, Medan meninggalkan 32 kota/kabupaten lain di kategori di bawahnya yakni sedang dan tinggi.
Perinciannya, 17 kota/kabupaten di level sedang dan 15 kota/kabupaten di level tinggi. Pada periode 2018, Kabupaten Nias Utara, Kabupaten Nias, Kabupaten Nias Selatan dan Kabupaten Nias Barat tak lagi berada di level rendah atau memiliki IPM kurang dari 60.
Kendati telah naik ke level sedang, keempat kabupaten ini masih dalam kategori rawan karena berada di lapisan terendah di level sedang.
"Hanya Medan yang memiliki indeks sangat tinggi. Sementara itu, sekarang sudah tidak ada lagi yang masuk kategori rendah di Sumatra Utara," ujarnya.
Lebih lanjut, Kota Medan mendapat indeks tertinggi karena dari sisi usia harapan hidup mencapai 72,64 tahun. Kemudian, dari sisi harapan lama sekolah melebihi 12 tahun yakni 14,72 tahun dan rata-rata lama sekolah menyentuh 11,37 tahun. Terakhir, dari sisi pengeluaran perkapita pertahun mencapai Rp14,84 juta.
Angka yang cukup timpang bila dibandingkan dengan Kabupaten Nias Barat. Masyarakat di Kabupaten Nias Barat memiliki usia harapan hidup 68,5 tahun. Lalu, harapan lama sekolah di Kabupaten Nias Barat cukup tinggi dengan 12,66 tahun namun dari sisi rata-rata lama sekolah menjadi yang terendah yakni hanya 6 tahun.
Artinya, meskipun memiliki harapan untuk mengenyam pendidikan hingga tinggat menengah atas, rata-rata masyarakat di pantai barat Sumatra Utara ini hanya mampu menamatkan pendidikan sekolah dasar (SD).
Dari sisi pengeluaran per kapita per tahun, masyarakat di Nias Barat hanya membelanjakan uang kurang dari separuh yang dibelanjakan masyarakat di Kota Medan yakni Rp5,82 juta.