Pada Maret 2016, Pemerintah meluncurkan fasilitas Pusat Logistik Berikat (PLB) untuk mendukung proses distribusi logistik yang efisien, mendukung pertumbuhan industri dalam negeri sekaligus menjadikan Indonesia sebagai hub logistik di kawasan Asia Pasifik. Dengan pengoperasian LNG hub ini, satu PLB beroperasi untuk bidang pengelolaan LNG.
"Persiapan sudah final dengan selesainya perbaikan dan revitalisasi tanki LNG 6001 dan 6002, commissioning sudah selesai baik untuk line pack maupun LNG tank-nya dan rencana LNG Hub akan tiba besok tanggal 2 April 2019," ujarnya saat dihubungi Bisnis, Senin (1/4/2019).
Selain menyewakan tangki LNG, dia menyebut perusahaan masih mengandalkan pendapatan dari bisnis regasifikasi. Di tahun ini, perusahaan menargetkan pendapatan sebesar US$77,5 juta sepanjang tahun 2019. Sementara itu, pada 2018, perusahaan mengumpulkan pendapatan sebesar US$79,7 juta.
Volume
Adapun, pada tahun ini volume LNG yang akan diregasifikasi sebanyak 47.466 billion British thermal unit (BBtu). Volume LNG ini milik PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) untuk memenuhi kebutuhan pembangkit listrik.
Pada 2018, pihaknya telah meregasifikasi gas dengan volume 45.624 BBtu dari target 43.963 BBtu. Sebelumnya, pada 2017, realisasi pengolahan menyentuh 42.132 BBtu dari target 40.296 BBtu. Saat ini, LNG yang diregasifikasi berasal dari Kilang LNG Donggi-Senoro di Banggai, Sulawesi Tengah dan Kilang LNG Tangguh di Teluk Bintuni, Papua Barat.
"Volume LNG yang rencananya akan diterima dari PLN untuk diregasifikasi tahun 2019 sesuai ADP yang sudah disetujui PLN adalah sejumlah 47.466 BBtu," katanya.
Dia berujar, beroperasinya LNG hub akan menyumbang 13% terhadap pendapatan perseroan di tahun ini. Sisanya, berasal dari regasifikasi, jasa utilitas fasilitas kepada PT Pertamina Hulu Energi (PHE) anak usaha di bidang hulu migas hingga cool down service dan filling station.
Pihaknya pun kini melakukan operasi dan perawatan kilang liquefied petroleum gas (LPG) yang revitalisasinya dilakukan induk usaha, PT Pertamina (Persero). Proyek tangki LPG memiliki kapasitas total 60.000 m3. LPG yang dihasilkan guna memenuhi kebutuhan di Aceh dan sebagian Sumatra Utara.
"Kontributor utama pendapatan [dari] PLN. Kalau yang buat LNG hub, kontribusinya di tahun 2019 sekitar 13% dari pendapatan 2019," katanya.