Presiden Direktur Perta Arun Gas, Arif Widodo mengatakan beroperasinya LNG hub akan menyumbang 13% terhadap pendapatan perseroan di tahun ini.
Beroperasinya LNG hub ditandai dengan penerimaan kargo pertama gas alam cair dari Singapura ini berdasarkan pokok-pokok kerja sama atau head of agreement/HoA) yang diteken pada awal Februari 2019 dengan PPT Energy Trading Singapore.
Ádapun, mayoritas pendapatan perusahaan masih berasal usaha regasifikasi untuk kebutuhan pembangkit listrik milik PT Perusahaan Listrik Negara (Persero).
Sisanya, berasal dari jasa utilitas fasilitas kepada PT Pertamina Hulu Energi (PHE) anak usaha di bidang hulu migas hingga cool down service dan filling station.
"Kontributor utama pendapatan [berasal dari] PLN. Kalau yang buat LNG hub, kontribusinya di tahun 2019 sekitar 13% dari pendapatan 2019," ujarnya saat dihubungi Bisnis, Selasa (26/2/2019).
Pada tahun ini, perusahaan menargetkan pendapatan sebesar US$77,5 juta sepanjang tahun 2019. Sementara itu, pada 2018, perusahaan mengumpulkan pendapatan sebesar US$79,7 juta.
Pada 2018, pihaknya telah meregasifikasi gas dengan volume 45.624 billion British thermal unit (BBtu) dari target 43.963 BBtu.
Sebelumnya, pada 2017, realisasi pengolahan menyentuh 42.132 BBtu dari target 40.296 BBtu.
Saat ini, LNG yang diregasifikasi berasal dari Kilang LNG Donggi-Senoro di Banggai, Sulawesi Tengah dan Kilang LNG Tangguh di Teluk Bintuni, Papua Barat.
"Realisasi pendapatan 2018 US$79.730.751. [Target pendapatan tahun 2019] US$77,5 juta," katanya.