Bisnis.com, PEKANBARU -- Dinas Kesehatan Provinsi Riau mengklaim kunjungan masyarakat ke puskesmas karena kasus penyakit infeksi saluran pernapasan akut atau ISPA, menurun.
Kepala Diskes Riau Mimi Yuliani Nazir mengatakan salah satu pendorong turunnya kunjungan penderita ISPA, yaitu disebabkan membaiknya kondisi cuaca di wilayah tersebut.
"Setiap hari pasti ada ISPA, tapi untuk tingkat kunjungan masyarakat sudah menurun. Ini karena cuaca juga bagus," katanya Senin (11/3/2019).
Dia menjelaskan secara akumulasi memang jumlah penderita ISPA di wilayahnya semakin bertambah. Namun kunjungan perhari para penderita ke puskesmas diklaim turun.
Untuk data resminya, Diskes masih melakukan penghitungan dan menunggu laporan dari dinas kesehatan kabupaten dan kota.
Sebelumnya disebutkan Diskes Riau bahwa kasus ISPA di wilayah itu bertambah karena luasnya kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di Provinsi Riau dalam sebulan terakhir.
Data Diskes Riau pada 26 Februari 2019 lalu menyatakan sebanyak 2.488 warga Riau terkena penyakit ISPA akibat karlahut di wilayah itu. Penderita penyakit ini berasal dari tiga daerah yaitu Kota Dumai, Kabupaten Bengkalis, dan Kabupaten Rokan Hilir.
"Dumai sebanyak 2.199 orang, Bengkalis 247 orang, dan Rokan Hilir 47 orang yang menderita ISPA," katanya Selasa (26/2/2019) lalu.
Menurut data BPBD Riau, kasus kebakaran lahan dan hutan terus terjadi, dan paling luas di wilayah Pulau Rupat Kabupaten Bengkalis. Tim gabungan satgas karhutla Riau terus berupaya melakukan pemadaman di lokasi yang terbakar.
Adapun rincian data karlahut Riau menurut BPBD setempat yaitu Rokan Hilir 254,5 hektare, Dumai 133 hektare, Bengkalis 953,5 hektare, Meranti 187,4 hektare, Siak 70,75 hektare, Pekanbaru 21,76 hektare, Kampar 19,5 hektare, Pelalawan 21,5 hektare, Indragiri Hulu 1,5 hektare, dan Indragiri Hilir 48 hektare.