Bisnis.com, GUNUNGSITOLI – Sebanyak 80 sampai 90 persen warga Kota Gunungsitoli, Sumatra Utara, sudah menerima bantuan kompor dan elpiji 3 kg dari pemerintah.
"Sesuai data dari Kementerian ESDM, sudah 80-90 persen warga Kota Gunungsitoli menerima bantuan elpiji dan kompor. Kami akui masih ada yang belum menerima, karena mereka tidak memberikan data saat pendataan," kata Wali Kota Gunungsitoli Lakhomizaro Zebua di Gunungsitoli pada Rabu (27/2/2019).
Selain tidak memberikan data, menurut Wali Kota, ada juga warga yang tidak mau menerima karena ada rasa takut dan tidak mau menggunakan kompor gas dan bukan karena Pemerintah Kota Gunungsitoli tidak peduli.
"Kami sudah surati agen agar rencana penghentian penyaluran minyak tanah bersubsidi ditunda hingga Juni karena masih ada warga yang belum menerima bantuan kompor dan LPG serta belum siap menggunakan gas," ujarnya.
Namun, permintaan penundaan tergantung dari pusat sebab kebijakan konversi gas adalah kebijakan pusat dan bukan kebijakan pemerintah daerah yang ada di Kepulauan Nias.
"Kami hanya memohon, tetapi kami juga harus menyukseskan program pemerintah pusat, dan saya sesali pernyataan yang mengatakan pemko Gunungsitoli tidak peduli dan kami telah menurunkan tim untuk itu," tuturnya.
Sebelumnya Ketua DPRD Gunungsitoli Herman Jaya Harefa meminta Pemkot Gunungsitoli untuk melakukan koordinasi dengan PT Pertamina terkait dengan kekurangan tabung gas yang dibagikan kepada warga Gunungsitoli.
Menurut dia, jumlah keluarga di Kota Gunungsitoli berdasarkan data pusat ada 33.070 keluarga, tetapi tabung gas yang diterima di Kota Gunungsitoli hanya 27.340 tabung.