Bisnis.com, JAKARTA -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat ada 843 hektar lahan yang terbakar di Provinsi Riau sejak awal 2019 hingga saat ini.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho berkata, kebakaran hutan dan lahan di Riau banyak terjadi di Kabupaten Bengkalis, Rokan Hilir dan Dumai. Mayoritas kebakaran terjadi di lahan gambut milik masyarakat dengan jenis tanaman semak belukar.
"Penyebab kebakaran lahan adalah disengaja untuk pembukaan lahan perkebunan dan pertanian," kata Sutopo dalam keterangan tertulis yang diterima Bisnis, Selasa (19/2)
BNPB menyebut saat ini Riau telah memasuki musim kemarau tahap pertama hingga pertengahan Maret. Selanjutnya, kemarau tahap kedua berlangsung Juni hingga Oktober.
Setiap musim kemarau ancaman kebakaran hutan dan lahan meningkat. Ancaman kebakaran hutan dan lahan di musim kemarau tahap pertama lebih kecil dibanding tahap kedua.
"Sebaran dari kebakaran lahan ini adalah di Kabupaten Rokan Hilir 117 hektar, Dumai 43,5 hektar, Bengkalis 627 hektar, Meranti 20,2 hektar, Siak 5 hektar, Kampar 14 hektar, dan Kota Pekanbaru 16 hektar," tuturnya.
Baca Juga
Sutopo mengungkap, kebakaran lahan membuat sejumlah daerah terkepung asap. Akan tetapi, Indek Standar Pencamaran Udara (ISPU) di Riau tercatat sedang hingga baik.
Pencegahan dan pemadaman kebakaran lahan diklaim terus dilakukan Manggala Agni KLHK, TNI, Polri, BPBD, Dinas Pemadam Kebakaran, Masyarakat Peduli Api, karyawan perusahaan perkebunan, aparat kecamatan, kelurahan dan masyarakat.
"Satgas udara mengerahkan 3 helikopter yaitu satu helikopter Bell-412 perkuatan KLHK, dan dua helicopter Superpuma bantuan dari Sinarmas. BNPB sedang menyiapkan tambahan dukungan helicopter water bombing untuk memperkuat satgas udara," katanya.
Proses pemadaman juga dilakukan di kebakaran lahan gambut seluas 165 hektar, lahan milik masyarakat berupa semak belukar di Kelurahan Telkur Kecamatan Rupat Kabupaten Bengkalis Riau.