Bisnis.com, PALEMBANG – Pemprov Sumatra Selatan memastikan bakal menggelar agenda wisata Tour De Ranau pada tahun ini seiring adanya persetujuan dari Kementerian Pariwisata.
Gubernur Sumsel Herman Deru mengatakan pihaknya menggagas agenda wisata berkelas internasional itu untuk mendongkrak pariwisata Bumi Sriwijaya.
“Kalau Padang punya Tour De Singkarak, Sumsel juga punya Tour De Ranau. Tunggu tanggal mainnya kami gelar 2019, ini sudah disetujui Menpar (Menteri Pariwisata)," ujar Deru, Rabu (6/2/2019).
Deru memaparkan Tour De Ranau 2019 akan membuktikan kalau destinasi Sumsel tak kalah dengan provinsi lainnya baik di wilayah Sumatra seperti Padang maupun daerah di Pulau Jawa.
Selain itu, Tour De Ranau dapat mempercepat realisasi pembangunan infrastruktur di sekitar lokasi yang dipusatkan di Danau Ranau, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan, tersebut.
“Termasuk di dalamnya akses transportasi dan akomodasi seperti hotel, villa restoran serta penunjang lainnya yang diharapkan dapat ikut mendongkrak perekonomian masyarakat setempat dan lebih luas lagi meningkatkan PAD (pendapatan asli daerah),” jelas gubernur.
Setelah mendapat persetujuan lisan dari Menpar RI Arief Yahya, pihaknya akan menggelar koordinasi dengan pemerintah daerah setempat. Paling lambat sebelum akhir tahun 2019 agenda kelas dunia itu diyakininya akan terealisasi.
“Secepatnya kita koordinasi dengan kementerian dan Pemda setempat. Sambil ini berjalan kita mempersiapkan infrastrukturnya yang memang sudah kita anggarkan mencapai hampir Rp1,5 triliun tahun ini,” papar Deru.
Tak berhenti pada Tour De Ranau 2019, Gubernur Sumsel berencana menggali sejumlah potensi wisata lainnya untuk mendukung program Kementerian Pariwisata. Tentu hal itu dilakukan dengan mengandalkan keunggulan wisata khas yang dimiliki Sumsel.
"Bukan hanya Danau Ranau, kita juga akan eksplor potensi lainnya seperti Gunung Dempo, Sungai Musi dan lainnya. Asal dikemas menarik ini pasti banyak peminatnya seperti Pulau Kemaro yang sudah terkenal," jelas Deru.
Bak gayung bersambut rencana itupun langsung disetujui Menpar Arief Yahya. Selain merangsang peningkatan kunjungan wisatawan dalam dan luar negeri, agenda internasional itu juga diharapkan semakin mempercepat pertumbuhan pembangunan infrastruktur di Kabupaten OKU Selatan.
Menurut Arief terobosan menggelar Tour De Ranau ini sesuai dengan visi pemerintah yang bertekad menjadikan sektor pariwisata sebagai penghasil devisa terbesar di Indonesia melewati ekspor kelapa sawit dan migas.
“Pertumbuhan pariwisata Indonesia tercepat di dunia. Tumbuh tiga kali lipat dari pasar. Dampak langsungnya menetes dirasakan masyarakat. Selain Sungai Musi dan Gunung Dempo, Tour the Ranau itu tentu bagus sekali, kita pasti setujui,” jelas Menpar di Palembang.
Sementara itu Bupati OKU Selatan Popo Ali mengaku sangat gembira mendengar kabar tersebut. Selain membuat OKUS terkenal ia yakin penyelenggaraan tersebut akan membawa banyak dampak postif bagi kabupaten yang dipimpinnya, baik di sektor infrastruktur maupun ekonomi dan wisata.
"Kami tentu gembira sekali. Apalagi ini kelas internasional dan bergengsi sekali," kata Popo Ali.