Bisnis.com, PADANG – Pemerintah Provinsi Sumatra Barat merencanakan pembangunan dermaga Batang Anai dekat Bandara Internasional Minangkabau (BIM) di Padang Pariaman, Sumatra Barat, guna merealisasikan integrasi transportasi.
Kepala Dinas Perhubungan Sumbar Amran menyebutkan pemerintah setempat merencanakan pembangunan transportasi terintegrasi antara bandara, jalur darat, jalur kereta, dan transportasi laut.
“Kami ingin sistem transportasi yang terintegrasi. Jadi terhubung jalur darat, laut dan udara,” ujarnya di Padang, Sumbar, pada Senin (28/5/2018).
Dia mengemukakan pembangunan sistem transportasi terintegrasi itu difokuskan di kawasan BIM, sehingga memudahkan mobilitas masyarakat mengakses bandara.
Menurutnya, saat ini, bandara terbesar di pesisir wilayah barat Sumatra itu sudah sudah terintegrasi dengan jaringan kereta sehingga memberikan waktu tempuh yang pasti dan pilihan transportasi nyaman menuju Kota Padang.
Artinya, dengan kehadiran kereta tersebut, BIM merupakan bandara ketiga di Tanah Air yang sudah terintegrasi dengan jaringan kereta setelah Bandara Kualanamu, Sumatra Utara, dan Bandara Soekarno-Hatta.
“Kami sudah rencanakan untuk integrasi berikutnya dengan tansportasi laut, sekarang dalam tahap perencanaan,” ujarnya.
Dia mengutarakan dengan terintegrasi transportasi laut, juga akan memudahkan akses masyarakat di sepanjang pesisir pantai dan Kepulauan Mentawai untuk menuju bandara.
Apalagi, katanya, posisi Sungai Batang Anai yang bermuara ke laut, sangat dekat sekali dengan BIM, sehingga tidak perlu modal besar untuk mengintegrasikannya. “Dekat sekali, tinggal bikin dermaga, dan membangun jalur penghubung ke bandara,” kata Amran.
Menurutnya, jika integrasi itu terwujud, masyarakat di Kepulauan Mentawai, Pesisir Selatan, Pasaman Barat, Agam, Pariaman, dan Kota Padang bisa dengan mudah mencapai bandara lewat angkutan laut.
Rute angkutan laut, tambahnya, juga bisa dikembangkan sebagai transportasi wisata, misalnya dari bandara menuju Kota Padang atau menuju objek wisata lainnya di daerah itu.
Amran mengungkapkan pertimbangan lain pentingnya melakukan integrasi seluruh moda transportasi di Sumbar adalah guna mengantisipasi bencana.