Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pengusaha Sawit Sumsel Komitmen Cegah Karhutla

Pengusaha sawit di Sumatra Selatan menyatakan siap mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan atau karhutla agar tidak terjadi saat momen Asian Games 2018 berlangsung di Palembang.
Kebakaran terjadi tidak jauh dari area perkebunan kelapa sawit/Antara-FB Anggoro
Kebakaran terjadi tidak jauh dari area perkebunan kelapa sawit/Antara-FB Anggoro

Bisnis.com, PALEMBANG – Pengusaha sawit di Sumatra Selatan menyatakan siap mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan atau karhutla agar tidak terjadi saat momen Asian Games 2018 berlangsung di Palembang.

Ketua Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit (Gapki) Sumsel, Harry Hartanto, mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk pencegahan karhutla.

“Salah satunya, kami melatih instruktur pemadam kebakaran secara rutin sejak tahun lalu,” katanya, Senin (7/5/2018).

Harry menjelaskan saat ini terdapat 206 personil instruktur yang tersebar di 68 perusahaan anggota Gapki di berbagai kabupaten/kota Sumsel.

Dia mengatakan pelatihan pemadaman kebakaran itu merupakan salah satu langkah pencegahan yang efektif untuk menanggulangi karhutla.

Menurutnya, komitmen menyiapkan para instruktur ini bakal terus dilakukan secara berkelanjutan meski perhelatan Asian Games telah selesai digelar di Sumsel.

“Setelah dilatih mereka akan menjadi pelatih bagi teman-teman mereka di perusahaan masing-masing,” katanya.

Dia menambahkan komitmen dalam pencegahan karhutla juga menunjukkan upaya perusahaan sawit untuk menghasilkan produk kelapa sawit yang ramah lingkungan.

Sementara itu Staf Khusus Gubernur Sumsel Bidang Perubahan Iklim, Najib Asmani, mengatakan, pihaknya bakal memfokuskan dan memaksimalkan pada aspek pemantauan dan pemberdayaan masyarakat di sektor kawasan rawan kebakaran.

Upaya ini terus dilakukan pihaknya agar Sumsel benar-benar terhindar dari insiden Kerhutla selama pelaksanaan Asian Games 2018 mendatang.

“Ada 47 desa di Sumsel jika terbakar asapnya mengarah ke Jakabaring. Fokus kita melakukan pemantauan dan pemeberdayaan masyarakat pada desa-desa tersebut agar karhutla tidak terjadi,” katanya.

Menurut dia, pihaknya masih mengalami kendala terutama dalam proses pemantauan yang dilakukan pada malam hari.

Salah satu opsi bisa dilakukan pemantauan yang baik pada malam hari diperlukannya drone yang bisa menjangkau area seluas 5 KM.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dinda Wulandari
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper