Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Manufaktur Besar dan Sedang Sumbar Anjlok 16,27%

Kinerja produksi manufaktur Industri Besar dan Sedang (IBS) Sumatra Barat (Sumbar) sepanjang kuartal I/2018 mengalami penurunan signifikan hingga 16,27% dari periode yang sama tahun sebelumnya.
Petani memindahkan kelapa sawit hasil panen ke atas truk di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Rabu (4/4/2018)./JIBI-Rachman
Petani memindahkan kelapa sawit hasil panen ke atas truk di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Rabu (4/4/2018)./JIBI-Rachman

Bisnis.com, PADANG — Kinerja produksi manufaktur Industri Besar dan Sedang (IBS) Sumatra Barat (Sumbar) sepanjang kuartal I/2018 mengalami penurunan signifikan hingga 16,27% dari periode yang sama tahun sebelumnya.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumbar Sukardi mengatakan koreksi terjadi di sektor produksi industri makanan dan industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia yang mengalami kejatuhan masing-masing 21,27% dan 7,41%.

“Penurunan ini karena terjadinya penurunan produksi pada industri makanan dan industri bahan kimia. Kalau untuk Industri Kecil dan Menengah (IKM), Sumbar masih tumbuh,” ujarnya, Rabu (2/5/2018).

Menurut Sukardi, penurunan terbesar dari industri makanan berasal dari bahan makanan berbahan dasar sawit. Banyaknya kebun yang sudah tua disinyalir menjadi penyebab penurunan produksi tersebut.

Untuk industri bahan kimia, penurunan terbesar terjadi di industri berbahan dasar semen.

“Kalau untuk bahan makanan itu dari sawit. Karena ternyata sawit di Sumbar sudah banyak yang tua dan perlu diremajakan, sehingga produksi juga turun,” terangnya.

Meski dua sektor itu mengalami penurunan kinerja, tapi IBS dari jenis industri karet, barang dari karet dan plastik justru masih tumbuh 1,12% dan industri barang galian bukan logam menunjukkan peningkatan sebesar 2,82%.

Secara keseluruhan, BPS merangkum kinerja IBS Sumbar paling anjlok secara nasional. Sementara itu, IKM masih mampu tumbuh tipis 1,06%.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Heri Faisal
Editor : Annisa Margrit
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler