Bisnis.com, PALEMBANG – Bank Indonesia Kantor Perwakilan Sumatra Selatan mencatat telah memusnahkan uang tidak layak edar atau uang lusuh senilai Rp1,1 triliun sepanjang kuartal I/2018.
Perdi Silalahi, Kepala Tim Divisi Sistem Pembayaran dan Pengolahan Uang Rupiah BI Perwakilan Sumsel, mengatakan pemusnahan uang lusuh tersebut dilakukan setelah bank sentral menarik uang lusuh dari masyarakat melalui berbagai cara.
“Setiap tahun kami melakukan pemusnahan uang lusuh dan rusak, jika melihat jumlah yang dimusnahkan trennya fluktuatif,” katanya baru-baru ini.
Perdi mengatakan sepanjang tahun lalu, uang lusuh yang dimusnahkan bank sentral senilai Rp6,6 triliun.
Jumlah tersebut, kata dia, mengalami penurunan dibandingkan tahun 2016 yang mencapai Rp8 triliun.
“Namun jika dilihat tahun sebelumnya [2015] jumlah uang yang dimusnahkan sebanyak Rp4,4 triliun. Artinya terjadi peningkatan pada tahun 2016,” katanya.
Baca Juga
Perdi menjelaskan pihaknya menjalankan kas keliling untuk melayani penukaran uang lusuh dari masyarakat.
“Kami memiliki tugas untuk menerapkan clean money policy di mana uang yang ada di masyarakat itu harus segar dan layak edar,” jelasnya.
Bahkan, bank sentral juga menyambangi masyarakat di daerah pelosok perairan Sungai Musi melalui program kapal kas keliling.
“Setiap Kamis kami juga membuka loket penukaran di kantor, itulah akses masyarakat selain melalui kas keliling,” katanya.