Bisnis.com, PADANG — Pemerintah Provinsi Sumatra Barat mengakui sekitar 13% atau sebanyak 54 SMA dan MAN di daerah itu belum bisa melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) karena keterbatasan fasilitas.
Wakil Gubernur Sumatra Barat (Sumbar) Nasrul Abit mengatakan sejumlah sekolah yang belum bisa menggelar UNBK itu karena belum memiliki jaringan listrik dan belum terjangkau akses telekomunikasi karena berada di daerah terisolir.
“Masih ada yang belum bisa mengelar UNBK karena memang fasilitasnya belum memadai, di daerah terisolir,” ungkapnya, Senin (9/4/2018).
Nasrul mengakui masih ada daerah di Sumbar yang belum mendapatkan jaringan listrik dan layanan telekomunikasi, terutama daerah yang masih termasuk kategori tertinggal yakni Kabupaten Kepulauan Mentawai, Kabupaten Solok Selatan, dan Kabupaten Pasaman Barat.
Menurutnya, minimnya akses menyebabkan sebanyak 6.542 siswa dari 54 sekolah di sejumlah daerah di Sumbar terpaksa mengikuti ujian secara manual atau Ujian Nasional Berbasis Kertas Pensil (UNKP). Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumbar menargetkan tahun depan 100% sekolah setingkat SMA dan MAN di daerah itu bisa melaksanaan UNBK.
Adapun pelaksanaan UN di Sumbar tahun ini diklaim lancar dan tidak ditemukan kendala di lapangan. Total, peserta ujian diikuti 46.774 siswa dari 316 sekolah.
“Pelaksanaan UN di Sumbar lancar. Harapan kami, kondisi begini akan terus membaik dan targetnya tahun depan 100% UNBK,” ujar Nasrul.