Bisnis.com, PEKANBARU -- Kota Tembilahan, ibu kota Kabupaten Indragiri Hilir mengalami inflasi sebesar 1,38% atau yang tertinggi dari total 23 kota di Sumatra.
Kepala BPS Riau Aden Gultom mengatakan inflasi Tembilahan disebabkan kenaikan harga jual komoditas pangan, yang berkontribusi 1,26%.
"Kontribusi inflasi Tembilahan ini berasal paling besar dari kelompok pengeluaran bahan makanan, komoditasnya seperti beras, udang basah, ikan teri, cabai merah, bawang merah, ikan asin, jeruk, dan bawang putih," katanya kepada Bisnis, Senin (2/4/2018).
Inflasi Tembilahan merupakan satu dari tiga kota acuan inflasi di Provinsi Riau. Dua kota lainnya yaitu Pekanbaru dan Dumai.
Aden mengatakan kontribusi inflasi Tembilahan belum terlalu besar bila dibandingkan Pekanbaru yang memiliki penduduk di atas 1 juta jiwa.
Untuk Provinsi Riau, selama Maret lalu mengalami inflasi sebesar 0,55%. Penyebab utama inflasi daerah itu yakni dari peningkatan biaya kelompok pengeluaran bahan makanan dengan andil sebesar 1,68%.
Baca Juga
"Inflasi Riau kontribusi terbesarnya masih disumbang dari bahan makanan seperti cabai merah, bawang merah, lontong sayur, bawang putih, udang basah, ikan serai," katanya.
Penyebab kenaikan harga cabai di Riau menurut Aden yaitu karena masyarakat daerah itu suka dengan makanan pedas, sedangkan wilayahnya bukan produsen cabai merah.