Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menteri Darmin: Kawasan Ekonomi Khusus Sumatera Akan Saingi Singapura

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan kawasan ekonomi khusus (KEK) di Sumatera, terutama sepanjang Selat Malaka akan menghadapi persaingan dari area sejenis di Singapura dan Malaysia.
Foto udara kawasan wisata bahari terpadu (KWBT) Mandeh, di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatra Barat, Sabtu (10/2). Kementerian Pariwisata meminta Pemprov Sumbar untuk menyiapkan dua kawasan, salah satunya Mandeh, guna menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di masa mendatang, sekaligus sebagai destinasi wisata bahari unggulan di Indonesia./Antara-Iggoy el Fitra
Foto udara kawasan wisata bahari terpadu (KWBT) Mandeh, di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatra Barat, Sabtu (10/2). Kementerian Pariwisata meminta Pemprov Sumbar untuk menyiapkan dua kawasan, salah satunya Mandeh, guna menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di masa mendatang, sekaligus sebagai destinasi wisata bahari unggulan di Indonesia./Antara-Iggoy el Fitra

Bisnis.com, JAKARTA—Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan kawasan ekonomi khusus (KEK) di Sumatera, terutama sepanjang Selat Malaka akan menghadapi persaingan dari area sejenis di Singapura dan Malaysia.

"Yang perlu dicermati betul, di sebelah daerah Singapura dan Malaysia ada banyak KEK dan itu saingan kita," kata Darmin dalam acara penandatanganan perjanjian kerja sama operasional dan investasi KEK Arun Lhokseumawe di Jakarta, Senin.

Untuk menghadapi persaingan dengan kawasan ekonomi di Singapura dan Malaysia, Darmin menilai KEK di Indonesia perlu dibuat lebih menarik bagi investor.

Mantan Gubernur Bank Indonesia (BI) tersebut mengatakan KEK di Indonesia perlu lebih menarik dari sisi pelayanan oleh administrator dan badan usaha pembangunan dan pengelola (BUPP).

"Kita harus bisa lebih menarik dari mereka supaya investor cepat datang, menarik tentunya dari sisi pelayanan pemberian izin dan pelayanan BUPP," ucap Darmin.

Sementara itu, Gubernur Aceh Irwandi Yusuf mendukung percepatan realisasi KEK Arun Lhokseumawe guna mendorong perekonomian daerah. Status lahan di kawasan tersebut juga telah tersertifikasi seluruhnya.

Ia menjelaskan empat lembaga pelaku konsorsium pengelola KEK Arun Lhokseumawe telah membentuk PT Patriot Nusantara Aceh sebagai badan usaha.

Empat lembaga pelaku konsorsium pengelola KEK Arun Lhokseumawe adalah PT Pertamina, PT Pupuk Iskandar Muda, PT Pelindo I, dan Perusahaan Daerah pembangunan Aceh (PDPA).

KEK Arun Lhokseumawe berfokus pada sektor energi, petrokimia, agroindustri, logistik, industri pendukung ketahanan pangan, serta kertas kraft.

"Kami perlu melakukan langkah cepat di lapangan, antara lain dilakukan percepatan penyelesaian rencana bisnis KEK Arun Lhokseumawe oleh konsultan internasional sehingga investor akan lebih tertarik," ucap Irwandi.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Writer
Editor : Miftahul Ulum
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper