MEDAN—Star Pacific Capital Pte Ltd, menggandeng PT Hypec International, anak usaha China Power BUMN China, dalam merevitalisasi Pembangkit Listrik Tenaga Gas di Kawasan Ekonomi Khusus Arun Lhokseumawe.
Calvin Lutvi, Managing Director Star Pacific Capital Pte Ltd mengungkapkan, Hypec International selaku investor tunggal sekaligus kontraktor engineering, procurement & construction (EPC) akan mengeluarkan investasi senilai US$40 juta setara dengan Rp544 miliar untuk merevitalisasi pembangkit berkapasitas 44 Megawatt.
“Pembangkit yang ada saat ini berkapasitas 54 Megawatt, tetapi dengan teknologi lama yang relatif boros energi. Akan direvitalisasi menjadi 44 MW dengan teknologi baru yang efisien. Kami akan menjadi mitra lokal,” ujarnya, Senin (12/02/2018).
Calvin yang merupakan cucu mantan Gubernur Aceh Abdullah Muzakir Walad mengungkapkan, Star Pacific Capital selaku mitra strategis serta BUMD Aceh masing-masing akan memiliki saham 10% pada PLTG tersebut.
Pengerjaan proyek revitalisasi PLTG ini akan dimulai pada Mei 2018 dan ditargetkan selesai dalam 15 bulan. Star Pacific Capital dan Hypec International akan terus melakukan pembangunan hingga kapasitas PLTG mencapai 250 MW.
Selama ini PLTG di KEK Arun Lhokseumawe berkapasitas 54 MW mengkonsumsi energi gas sebesar 22,5 MMscfd. PLTG berkapasitas 54 MW ini tidak mampu memenuhi kebutuhan puncak listrik di Aceh yang mencapai 215 MW.
Revitalisasi PLTG ini bertujuan menjamin pasokan listrik ke KEK Arun Lhokseumawe, yang selama ini mengalami defisit dan harus dikirim dari Medan, Sumatra Utara. Sejumlah pabrik besar di KEK Arun Lhokseumawe membutuhkan aliran listrik yang stabil.
"Secara pribadi saya berniat menghidupkan kembali industri di Aceh untuk memacu pertumbuhan ekonomi daerah," tuturnya.