Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Daerah Jadi Bidikan Ekspansi Pusat Belanja

Pengelola Pusat Perbelanjaan kian gencar membidik kota kedua dan kota ketiga sebagai lokasi ekspansi dibanding kota besar di Tanah Air.
Ilustrasi/JIBI
Ilustrasi/JIBI

Bisnis.com, PALEMBANG -- Pengelola Pusat Perbelanjaan kian gencar membidik kota kedua dan kota ketiga sebagai lokasi ekspansi dibanding kota besar di Tanah Air.

Salah satu pengelola pusat perbelanjaan yang fokus menggarap pasar daerah adalah PT Nirvana Wastu Pratama melalui Citimall yang dibangun perusahaan.

Associate Director Marketing & Communication PT Nirvana Wastu Pratama, Teges Prita Soraya, mengatakan pihaknya menilai masyarakat di kota kedua masih membutuhkan tempat hiburan, belanja dan berkumpul di tengah era belanja daring.

"Kalau kota besar seperti Jakarta kan pertimbangannya macet, kalau di daerah jarak itu masih tergolong dekat, 10 menit--15 menit sudah bisa sampai, makanya kami memilih bangun mal di daerah selain memang kebutuhan hiburan dan lifestyle tinggi di sana," katanya di sela acara soft opening Citimall di Prabumulih, Sumsel, Kamis (8/2/2018).

Teges mengatakan pihaknya juga telah menyiapkan diri untuk menghadapi tantangan tren cashless yang sekarang mulai digarap pengelola pusat perbelanjaan di kota-kota besar.

"Teknologi [pembayaran] sedang berlangsung dan kami harus menyiapkan diri untuk itu," ujarnya.

Dia menambahkan keberadaan mal seringkali juga dianggap musuh besar pengusaha daerah atau UMKM karena dinilai bisa mematikan usaha mereka.

Namun demikian, menurut Teges, sebetulnya antara mal dan pelaku usaha daerah bisa berkolaborasi sehingga saling menguntungkan.

"Kami ajak pengusaha lokal bersama dagang di mal kami. Kami juga beri kemudahan untuk mereka, jika tenant besar harus bayar kontrak satu tahun di muka maka pelaku usaha lokal bisa membayar sewa secara bulanan," paparnya.

Untuk tahun ini, kata Teges, pihaknya menyasar tiga daerah untuk ekspansi. Selain Prabumulih, perusahaan juga akan membuka Citimall di Gorontalo dan Banyuwangi dalam waktu dekat.

Menurut dia, investasi yang digelontorkan untuk membangun mal berkisar Rp150 miliar sampai Rp200 miliar.

"Namun jika mengakuisisi mal akan lebih mahal karena kan secara fisik sudah siap, sarana dan prasarana sudah ada," jelasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dinda Wulandari
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper