Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pembangunan KEK Tanjung Api api Ditaksir Rp45 Triliun

Pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Api-Api atau KEK TAA dan Pelabuhan Laut Dalam Internasional Tanjung Carat ditaksir mencapai Rp45 triliun yang mana ditarget dapat beroperasi pada 2020.
tataruangpertanahan.com
tataruangpertanahan.com

Bisnis.com, PALEMBANG-- Pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Api-Api atau KEK TAA dan Pelabuhan Laut Dalam Internasional Tanjung Carat ditaksir mencapai Rp45 triliun yang mana ditarget dapat beroperasi pada 2020.

Direktur Utama PT Sriwijaya Mandiri Sumsel (SMS), IGB Surya Negara, mengatakan pendanaan untuk pembangunan kawasan tersebut sepenuhnya akan ditanggung pihak swasta, yakni PT Sriwijaya Tanjung Carat (STC).

"Kami menggandeng mitra KSO (kerjasama operasi) dengan swasta yang mana setelah melakukan beauty contest terpilihlah PT STC," katanya, Selasa (2/1).

PT SMS sendiri merupakan BUMD yang dibentuk Pemprov Sumsel untuk mengelola KEK TAA.

Sementara PT STC adalah metamorfosa dari perusahaan kilang migas Dex Indonesia yang beroperasi di Batam.

Surya menerangkan nilai pendanaan Rp45 triliun itu diperlukan untuk membangun seluruh fasilitas di KEK TAA, termasuk pula pembebasan sisa lahan sampai dengan 2.030 hektare.

"Pendanaan juga untuk mereklamasi Tanjung Carat dan membangun pelabuhannya, membangun infrastruktur jalan kawasan, listrik, air hingga pengolahan limbah," katanya.

Menurut dia, prioritas awal yang harus segera dirampungkan pihaknya bersama PT STC adalah pembebasan lahan, pasalnya para tenant akan memulai pembangunan.

Diketahui, saat ini lahan yang baru dibebaskan seluas 66,13 ha dari total 217 ha yang akan dibebaskan pada tahap pertama.

Pembebasan lahan tahap pertama itu menggunakan kocek pemerintah daerah melalui APBD Sumsel senilai Rp55 miliar pada 2015.

"Pemprov hanya mampu adakan lahan 66,13 ha makanya untuk mempercepat pembangunan perlu menggandeng swasta," katanya.

Surya mengemukakan targetnya pematangan KEK TAA dapat selesai pada 2019, sementara reklamasi pelabuhan laut dalam sendiri diharapkan selesai pada akhir 2020.

Dia melanjutkan pembangunan temporary site facility KEK TAA dan Pelabuhan Laut Dalam Internasional Tanjung Carat sudah dimulai dengan target selesai sebelum Juni 2018.

"Fasilitas ini harus dicapai sesuai dengan target Dewan Nasional KEK. Progress saat ini 67%," ujarnya.

Sementara Ketua Project Management Unit (PMU) KEK TAA, Regina Ariyanti, mengatakan kawasan itu akan menjadi pusat pengolahan industri unggulan Sumsel, yakni karet, sawit dan petrokimia.

"Untuk industri unggulan tersebut maka jika mereka membangun di KEK akan mendapat insentif berupa tax holiday, industri lain sebetulnya juga bisa tetapi fasilitasnya berbeda," ujarnya.

Sekretaris Daerah Sumsel, Nasrun Umar, menambahkan pihaknya berencana menerbitkan peraturan daerah (Perda) terkait kemudahan investasi di KEK TAA untuk menarik modal masuk ke kawasan itu.

"Perdanya lagi digodok, seharusnya bisa terbit sebelum target peresmian KEK TAA pada Juni 2018," ujarnya.

Dia mengatakan Perda itu dibentuk untuk memudahkan birokrasi dan insentif kepada investor, seperti keringanan pajak. Termasuk pula untuk memangkas perizinan.

Adapun sejumlah potential tenant atau investor yang berminat untuk berinvestasi di KEK TAA, yaitu PT Dex Indonesia, PT Indocoal International, PT Hydro Cipta Energi, PT IndoRama Synthetics Tbk, PT PLN, PT Pelindo II (Persero), PT Bosowa dan PT Pupuk Sriwidjaja Palembang.

KEK TAA merupakan proyek strategis nasional (PSN) yang akan didukung infrastruktur terpadu seperti proyek tol Musi Landas-TAA sepanjang 70 kilometer.

Proyek tersebut merupakan rangkaian tol Kapal Betung dan bagian dari 8 ruas tol Trans Sumatra serta jalur kereta ganda dari Tanjung Enim ke TAA.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dinda Wulandari
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper