Bisnis.com, MEDAN - Ketua Komite II DPD RI Parlindungan Purba mendatangi Kawasan Industri Medan dan memanggil sejumlah pihak terkait menyusul terjadinya krisis gas bumi di Sumatra Utara.
Parlindungan Purba tiba di Kawasan Industri Medan (KIM) yang berlokasi di Kelurahan Mabar, Kecamatan Medan Deli, Kota Medan, Jumat (22/12/2017), sekitar pukul 14 dan langsung menuju ke salah satu pabrik yang beroperasi di sana.
Pabrik milik PT Jui Shin tersebut memproduksi keramik bermerek Garuda Tile. Di ruang rapat lantai tiga gedung manajemen, sudah menunggu beberapa orang perwakilan PT Perusahaan Gas Negara (Persero), Tbk. dan PT Pertamina Gas (Pertagas).
Tidak lama setelah kedatangan Parlindungan, sejumlah pihak terkait lainnya pun tiba. Yakni Pemilik PT Jui Shin Chang Jui Fang, Direktur PT Jui Shin Anwar Panggabean dan Direktur Pengembangan PT Kawasan Industri Medan Ilmi Abdullah.
Saat membuka rapat, Parlindungan menuturkan bahwa kedatangannya adalah untuk membantu menyelesaikan krisis gas bumi yang saat ini dialami industri di Sumut. Yang mana sudah sekitar tiga minggu terakhir, volume pasokannya mengalami penurunan lebih dari separuh.
Dia datang untuk mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi di lapangan dan dampak yang ditimbulkan dari persoalan ini. Selain untuk membantu mempercepat penyelesaiannya, kunjungan itu juga guna memersiapkan Rapat Kerja Komite II yang salah satu agendanya membahas soal gas bumi.
Mengapa mendatangi PT Jui Shin? Parlindungan menuturkan, perusahaan ini merupakan salah satu "korban" yang mengalami dampak terbesar dari terjadinya penyusutan suplai gas. "Ratusan pekerja perusahaan ini tidak bisa bekerja karena mesin produksinya tidak bisa beroperasi karena tidak ada gas," jelas dia di sela-sela kedatangannya ke PT Jui Shin.
Komite II DPD RI merupakan alat kelengkapan DPD yang bersifat tetap, yang mempunyai lingkup tugas pada pengelolaan sumber daya alam dan pengelolaan sumber daya ekonomi lainnya. Karena memiliki lingkup tugas itulah, katanya, Komite II memberikan perhatian terhadap krisis gas bumi yang tengah melanda Provinsi Sumatera Utara.
Jika sampai dengan besok, Sabtu (23/12), pasokan gas dari Blok North Sumatera Offshore (NSO) dan North Sumatera B (NSB) di Aceh masih bermasalah, maka Komite II berencana mendatangi langsung kedua sumur gas tersebut untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi. Hal itu karena dalam pertemuan diketahuinya bahwa suplai gas dijanjikan oleh pihak pengelola akan kembali normal mulai 24 Desember 2017.