Bisnis.com, MEDAN - Penyerapan tenaga kerja di sektor perkebunan Sawit dalam jumlah yang cukup besar menjadi salah satu capaian yang akan dikejar Kabupaten Simalungun, Sumatra Utara, sampai dengan 2030.
Wakil Bupati Simalungun Amran Sinaga mengungkapkan, Pemkab telah mengambil langkah-langkah yang dianggap penting untuk percepatan pengembangan perkebunan di Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei.
"Langkah yang pertama adalah dengan mempermudah pelayanan pemberian perizinan," ujarnya saat berbicara dalam Rapat Koordinasi & Konsultasi Pembangunan Perkebunan Berkelanjutan Sumatera Utara di Medan, Rabu (13/12/2017).
Dengan kemudahan tersebut, jelas dia, komoditi unggulan daerah yang berada di ketinggian 20-1.400 mdpl tersebut, yaitu Kelapa Sawit, yang dikelola PTPN III dan PTPN IV, PBSA dan PBSN diproyeksikan dapat menyerap 30.000 orang karyawan sampai dengan 2030.
Selain kemudahan perizinan, Pemkab juga akan melakukan pengembangan sumber daya manusia melalui pelatihan industri hulu dan hilir. Menyangkut hasil industrialisasi Kelapa Sawit yang telah diolah menjadi Crude Palm Oil (CPO) atau minyak Kelapa Sawit mentah.
"Begitu juga dengan program pelatihan Kopi, Karet dan Kakao."
Lebih lanjut dia memaparkan, Pemkab juga memiliki beberapa agenda pembangunan di bidang perkebunan pada 2018. Di antaranya adalah peremajaan Kelapa Sawit seluas 750 hektare yang menggunakan dana APBN dan 1.000 hektare melalui dana BPKS.
Kemudian intensifikasi tanaman Kelapa Sawit 1.000 hektare, pelatihan penumbuhan kebersamaan petani Kelapa Sawit serta penguatan kelembagaan tanaman Kelapa Sawit.
Berikutnya adalah integrasi tanaman Kelapa Sawit dengan ternak 4 KT, pengendalian OPT tanaman Kelapa Sawit, SL-PHT Kelapa Sawit, intensifikasi tanaman Kopi Arabika serta penyediaan alat pascapanen Kopi.
Selanjutnya adalah pelatihan penumbuhan kebersamaan petani Kopi, penyediaan alat pengolahan hasil perkebunan tanaman Kopi serta penguatan kelembagaan tanaman Kopi dan Kakao.