Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

NATAL DAN TAHUN BARU: Kalau Tiket Pesawat Mahal, Harga Pangan Harus Makin Murah

Kementerian Perdagangan meminta Provinsi Sumatra Utara menekan kenaikan harga bahan pangan semaksimal mungkin dalam suasana Natal dan pergantian tahun untuk mengimbangi lonjakan biaya transportasi.
Kepala Badan Pengkajian dan Pengembangan Perdagangan Kemendag, Kasan (ketiga kiri), sedang melakukan pengecekan harga bahan pangan di Pusat Pasar Medan, Selasa 12 Desember 2017. - JIBI / Yoseph Pencawan
Kepala Badan Pengkajian dan Pengembangan Perdagangan Kemendag, Kasan (ketiga kiri), sedang melakukan pengecekan harga bahan pangan di Pusat Pasar Medan, Selasa 12 Desember 2017. - JIBI / Yoseph Pencawan

Bisnis.com, MEDAN - Kementerian Perdagangan meminta Provinsi Sumatra Utara menekan kenaikan harga bahan pangan semaksimal mungkin dalam suasana Natal dan pergantian tahun untuk mengimbangi lonjakan biaya transportasi.

Kepala Badan Pengkajian dan Pengembangan Perdagangan Kemendag, Kasan, mengungkapkan indikator penghitungan inflasi bukan hanya terdiri dari komponen pangan, tetapi juga nonpangan, termasuk biaya transportasi.

"Sekarang ini ongkos transportasi, salah satunya tiket pesawat udara, memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap inflasi," ujarnya seusai Rapat Koordinasi Kesiapan Barang Kebutuhan Pokok Menjelang Natal 2017 dan Tahun Baru 2018 di Aula Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sumut, Selasa (12/12/2017).

Dia mengatakan, berdasarkan paparan dari sejumlah pemangku kewenangan terkait di dalam Rakor, pihaknya mendapat informasi bahwa stok pangan di Sumut dalam keadaan mencukupi.

Pada Agustus, sejumlah harga bahan pangan mengalami sedikit kenaikan harga, tetapi tidak sebesar kenaikan yang dialami tiket pesawat udara.

Karena itu, hal penting yang harus dilakukan adalah menekan harga bahan pangan dan menjaga agar harga tiket udara tidak melonjak melampaui aturan harga maksimum.

Harga tiket pesawat memang akan tergantung pada permintaan, kendati demikian tetap harus sesuai dengan ketentuan harga maksimum.

Dalam pertemuan tersebut, lanjutnya, Dinas Perhubungan Sumut menyampaikan bahwa saat ini harga tiket pesawat belum mencapai harga maksimum, tetapi memang sudah megalami kenaikan dari harga normal.

Adapun harga maksimum tiket pesawat di Bandara Kualanamu adalah Rp2,155 juta dan di Bandara Silangit Rp2,157 juta.

"Fenomena tiket pesawat ini bukan hanya di Sumatra Utara, tetapi juga di daerah lain di Sumatra, seperti di Babel. Di Babel ada 10 hari raya yang dirayakan oleh etnis Tionghoa yang kemudian memicu kenaikan tiket."

Inflasi dihitung dengan rasioa agregat, sehingga bila tiket pesawat udara naik, maka pangan harus diupayakan mengalami deflasi guna menjaga inflasi.

Karena itu Kemendag memberi perhatian besar terhadap stabilitas harga pangan agar mengimbangi kenaikan harga tiket pesawat udara.

"Ini yang menjadi solusinya. Kalau ini (harga bahan pangan) bisa dikendalikan lebih dari sebelumnya, maka agregat inflasi akan tertarik ke bawah. Apalagi kalau tiket udara juga bisa dikendalikan oleh instansi perhubungan, saya yakin inflasi di Sumut bisa lebih rendah lagi."

Sebelumnya, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sumut Arief Budi Santoso mengungkapkan, pada 2016 inflasi Sumut tercatat mencapai 6,3% atau 2,1 kali lipat tinggi dari rerata inflasi nasional.

Namun, inflasi di 2017 justru relatif rendah, hingga Juli 2017, inflasi Sumut secara Ytd malah mengalami deflasi sebesar 0,2%.

Kendati demikian, memasuki Agustus 2017, inflasi Sumut mengalami kenaikan yang cukup signifikan dan terus berlanjut hingga November yang tercatat 2,49%.

Bank Indonesia sendiri memproyeksikan sampai dengan Desember 2017, secara nasional, inflasi akan berada di angka 3%--5% dan Sumatra Utara di bawah 3%.

Sampai dengan November, inflasi Medan tercatat 2,44% dan ini menjadi inflasi terendah dibandingkan dengan tiga daerah pengukuran lainnya di Sumut, yakni Kota Padangsidempuan, Kota Pematangsiantar dan Kota Sibolga.

Dari sisi volatile food, Sumut justru mengalami deflasi 0,4% pada November dibandingkan dengan Oktober.

Laju inflasi justru disumbang oleh administered price, seperti tarif listrik, tarif PDAM, yang berkontribusi cukup besar mendorong inflasi di Sumut, terutama biaya angkutan udara.

"Kami mohon bantuan dari Pusat untuk memperhatikan ini, khususnya untuk angkutan udara, listrik dan lainnya."

 

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Yoseph Pencawan
Editor : Rustam Agus
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper