Bisnis.com, MEDAN - Gubernur Sumatera Utara Tengku Erry Nuradi telah mengeluarkan instruksi bagi Bupati dan Wali Kota di provinsinya terkait dengan pergerakan harga barang dalam suasana Natal dan Tahun Baru.
Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sumut, Alwin, dalam Rapat Koordinasi Kesiapan Barang Kebutuhan Pokok Menjelang Natal 2017 dan Tahun Baru 2018 di Aula Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sumatera Utara, Selasa (12/12/2017).
"Dalam rangka menghadapi hari besar keagamaan nasional 2017 dan Tahun Baru 2018, Gubernur Sumut, melalui Sekretaris Daerah telah menerbitkan surat bernomor 510/11613/2017 yang ditujukan kepada Bupati dan Wali Kota se-Sumatera Utara," katanya.
Secara garis besar, ada tiga hal yang diminta kepada para kepala daerah dalam surat tersebut. Pertama adalah melakukan monitoring terhadap usaha ritel, modern, pasar tradisional dan distributor.
Mereka dimonitor dalam kepatuhannya terhadap ketentuan Harga Eceran Tertinggi (HET) gula pasir senilai Rp12.500 per kg, minyak goreng kemasan sederhana Rp11.000 per liter dan daging beku Rp80.000 per kg, beras premium Rp13.000 per kg dan beras medium Rp9.950 per kg, di wilayah kerja masing-masing, sesuai dengan Permendag Nomor 27/2017 dan Nomor 57/2017.
Yang kedua adalah menyampaikan data/profil toko ritel modern dan distributor yang menjual bahan kebutuhan pokok kepada Gubernur, melalui Disperindag Sumut.
Dan ketiga yakni meminta Pemkab dan Pemkot melakukan pemantauan ketersediaan bahan pokok, kelancaran arus distribusi dan stabilisasi harga barang kebutuhan pokok.
Kemudian secara intensif melakukan rapat koordinasi dengan organisasi perangkat daerah teknis, dunia usaha dan aparat hukum serta melakukan Operasi Pasar dan Pasar Murah.
Pemprov Sumut juga, katanya, mengimbau masyarakat untuk tidak perlu merasa khawatir akan ketersediaan bahan-bahan pokok karena memiliki stok yang memadai.
Diungkapkannya bahwa ketersediaan gula kristal putih sampai dengan 31 Desember 2017 sebanyak 35.991 ton dan gula rafinasi 22.000 ton. Dengan jumlah kebutuhan gula kristal putih sebanyak 21.000 ton per bulan, stok tersebut dinilai mencukupi sampai dengan Januari 2018.
Kemudian produksi minyak goreng dari beberapa industri minyak goreng di Sumut setiap bulan sebanyak ± 500.000 ton dengan jumlah kebutuhan hanya 285.000 ton.
Sementara stok sapi potong sebanyak 80.184 ekor (setara 14.919 ton), sapi perah 143 ekor (setara 32 ton) dan kerbau 21.139 ekor (setara 4.149 ton), sehingga total stok daging sebanyak 18.296 ton.
Dengan tingkat konsumsi daging sapi/kerbau sebanyak 1,74 kg/kapita/tahun dibandingkan dengan jumlah penduduk 14.102.911 jiwa, maka kebutuhan daging sapi/kerbau di Sumut sampai dengan November sebanyak 20.449 ton.
"Sehingga stok daging untuk menjelang Natal 2017 dan Tahun Baru 2018 diperkirakan cukup aman."
Sedangkan untuk komoditas beras, ketersediaan untuk konsumsi adalah sebanyak 2.648.529 ton. Dengan penghitungan kebutuhan sampai dengan November 2017 sebanyak 1.610.957 ton, ditambah kebutuhan rerata per bulan 161.995 ton, maka stok surplus mencapai 1.037.572 ton.
"Juga akan ada panen pada akhir Desember 2017, sehingga ketersediaan beras aman bahkan untuk lima bulan ke depan. Bulog Divre Sumut juga memiliki stok beras KSO sebanyak 34.791,91 ton."